Tuesday, January 18, 2022

Task 9 Decluttering BUKU

Berikut jurnal berbenah BUKU oleh Jofan Viradella, Gemari Pratama 6 Kelas 2.

Berikut ini lebih banyak rencana berbenah-nya, bukan eksekusinya, karena buku masih tersebar, sebagian besar ada di rumah orang tua.

PROSES DECLUTTERING

Apakah Anda membuat sub-kategori buku ? Ya. Pertama dipisahkan kategori buku dewasa dan anak, lalu kategori buku dewasa dipisah buku saya dengan buku suami.

Buku saya dipisah dengan kategori buku kesehatan, parenting, persalinan, menyusui, mpasi, pengembangan diri, agama.

Kriteria Seleksi

1.       Apakah akan dibaca ?

2.       Apa dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya ?

Pengalaman decluttering , Hambatan dan Cara Atasi

Saya baru menyusun buku yang ada di rumah ini, sedangkan yang di rumah orang tua masih 2-3x lipat lebih banyak. Hambatan yang ditemui, pertama karena jumlah buku yang banyak sehingga sebelum dilakukan, sudah overwhelming. Cara untuk atasinya adalah dengan menyicil per rak/kardus buku, menurunkan ekspektasi dan tidak mengerjakan semuanya sekaligus.

Hambatan yang kedua adalah jumlah buku melebihi tempat yang ada, bahkan belum ada rak khusus buku. Cara atasinya adalah dengan menggunakan kardus sementara, namun tidak ditumpuk berbaris sehingga masih mudah mencarinya. Saat ini sedang mencari rak buku, dan ingin membandingkan harga

Hambatan selanjutnya adalah sepertinya tidak banyak buku yang akan saya declutter dengan kriteria seleksi di atas. Cara atasinya saya akan tentukan jadwal membaca buku tersebut. Jika telah selesai tenggat waktu membaca, maka buku tersebut harus dinilai ulang, apakah tetap akan disimpan atau dijual, didonasikan.

 

PROSES ORGANIZING

Cara menata buku dan alasannya ?

Pertama ditata sesuai kategori besar, buku anak, buku saya, buku suami. Lalu di susun berdasar kategori buku, baru kemudian dirapikan sesuai ukuran tinggi buku. Buku disusun vertikal, agar terlihat semua, mudah mencari judul, dan mudah mengambilnya

Rencana selanjutnya adalah saya akan menginventaris ulang buku yang telah ada, dan menyusun ulang jadwal kapan waktu membacanya. Saat proses decluttering pertama, saya dapatkan buku yang saya tidak ingat telah membelinya, dan berpotensi saya beli ulang.

Apa semua buku telah memiliki tempat? Tidak. Bagaimana cara mensiasatinya?

Sayangnya tidak semua buku punya tempat, bahkan sebagian besar belum ada ‘rumah’nya, rencana mau membeli rak buku, tapi masih dalam tahap mencari dan membandingkan harga. Bagaimana cara siasatinya? Sampai nanti lemari nya ada, buku disimpan di kardus dalam posisi vertikal dan terlihat judulnya. Kardus sementara disusun rapi di ruang depan.

Buku digital-ku

Hanya ada di playbook, dan itu hanya 1 buku novel, yang kemungkinan tidak dibaca lagi, hehe.

Persentase buku yang telah dibaca dari semua buku yang kusimpan?

Waduh, karena belum menginventaris keseluruhan buku, persentase belum bisa dihitung, tapi lebih dari 50% buku yang disimpan belum tuntas dibaca. Sepertinya saya terjebak menjadi tsundoku, yang hanya mengumpulkan buku tapi tidak dibaca. Oleh karena itu perlu inventaris ulang, dan susun jadwal ulang.

Menyusun kembali prioritas buku yang perlu dibaca lebih dulu. Menyusun kembali jadwal harian agar lebih produktif. Banyak PR-nya ternyata.

Kebiasaan baik terhadap buku yang sudah dan akan aku lakukan

Harian : menyisihkan waktu khusus untuk membaca buku yang sudah dibeli namun belum sempat terbaca

Mingguan : merotasi buku yang akan dibaca

Bulanan : decluttering ulang buku sesuai kriteria seleksi

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.