Monday, January 26, 2015

History Palestina, Recovery Pasca Serangan dan Penggalangan Dana



Yaitu acara yang diadakan PKPU bersama KNRP (Komite Nasional Rakyat Palestina) dengan narasumber Ust Nandang B., Lc, Msi bertempat di Hotel Sagita, 21 Desember 2014. Berikut kilasan materinya.

Gambaran tentang cara Pembebasan Palestina sebenarnya sudah tercantum dalam AlQuran, yaitu QS Al Isra :16

Waidzaa aradnaa annuhlika qaryatan amarnaa mutrafiiha fafasaqa fahaqna ‘alaihal qaul fadammarnaaha tadmiiraa

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

amarnaa mutrafiiha
Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah)

Dalam bahasa Arab, Mutrafiha (orang yang berpengaruh dan punya kelebihan), bukan hanya bermakan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu, namun bermakna 4 kalangan yaitu ulama, pemerintah, 0rang-orang kaya, dan pemuda. Maksudnya adalah jika ingin memenangkan suatu negeri, maka mutrafiha di negeri itu wajib menerapkan hukum Allah. Dan sebaliknya, ketika mutrafiha fasiq, mereka tahu bahwa seharusnya menerapkan hukum Allah namun mereka tidak menerapkannya, maka berlaku ketentuan Allah yang lain, yaitu Allah jadikan negeri itu sehancur-hancurnya.

Begitupun cara agar umat Islam dan negeri Islam dapat  membebaskan Palestina adalah dengan memperbaiki empat elemen itu. Empat elemen mutrafiha, yaitu 

1.       Ulama
Alim ulama perlu menyuarakan pembebasan Palestina. Saat ini di negeri mayoritas muslim yaitu Arab, ada ulama yang melarang demo kepada pemimpin selama pemimpin tersebut melaksanakan shalat. Namun pada saat presiden Mursi berkuasa di Mesir, ulama yang sama mengeluarkan pendapat baru yaitu boleh demo dan melawan pemerintah demi mejaga stabilitas.  Naudzubillah. Bagaimana suatu fatwa bisa berubah sesuai ‘kepentingan politik’? Begitu penting peran ulama dalam proses kemenangan suatu negeri, begitu juga sebaliknya, mengerikan pula sebab yang diakibatkan bila ulama tersebut fasiq dan menyimpang.

2.     Pemerintah
Pemerintah perlu menegakkan syariat Islam. Saat ini pemerintah yang menegakkan syariat Islamlah yang kita rindukan, namun jelas hal itu tak disenangi oleh musuh Islam. Mereka menggunakan standar ganda dalam demokrasi. Di Mesir, saat Mursi, presiden pertama yang terpilih dari proses demokrasi mulai memimpin, mereka gulingkan dengan berbagai isu terorisme, berafiliasi dengan Hamas, dsb. Di Palestina, saat Hamas menang telak dengan suara lebih dari 60% langsung mereka katakan bahwa pemilihan tersebut tidak sah. Namun di Indonesia, saat pemimpin yang terpilih ‘cenderung memiliki pemikiran yang sama’, mereka katakan lewat media bahwa Indonesia merupakan negara mayoritas muslim yang mempunyai demokrasi paling baik di dunia. Siapakah kata ganti mereka yang digunakan dalam paragraf dia tas? Tentunya pembaca sudah tahu.

3.     Orang-orang kaya
Inilah salah satu manfaat bila muslim kaya, dapat berdonasi banyak untuk Palestina. Ust Nandang berceloteh canda,”Saya ceramah dua hari di Balikpapan sampai flu, meriang, mungkin hanya akan mendapat 15 juta. Namun apa arti 15 juta bagi orang kaya? Mungkin itu biaya rokok satu kali isap yang mereka biasa gunakan. Sudah saatnya kaum muslim bangkit dan saling bahu-membahu untuk menguatkan jaringan pengusaha muslim. “

4.     Anak muda
Anak muda merupakan generasi penerus masa depan. Dari anak muda nya lah kita dapat menentukan kualitas masa depan sebuah negeri. Untuk menghancurkan sebuah negeri, kaum Yahudi mengirimkan mata-mata untuk menganalisa karakter para anak mudanya. Mereka hancurkan karakter anak muda dengan media tv, internet yang penuh dengan pornografi, juga gadget dan games yang menghabiskan waktu generasi muda dengan bermalas-malasan dan bermain. Saat yang sama, mereka haramkan hal tersebut pada anak muda Yahudi. Mereka wajibkan mereka menghafalkan talmud, mereka program anak-anak  mereka menjadi kader terbaik Yahudi. Seharusnya seperti itulah kita perlu mendidik anak muda, yakni dengan super serius. Ajarkan alQuran dan bahasa Arab, sibukkan dengan olahraga, berikan kisah inspiratif agar mereka mempunyai cita tinggi.
Anak pertama ust Nandang adalah laki-laki usia 12 tahun, ia sekarang bersekolah di Mesir dan sudah punya cita tinggi S1 dan S2 di Inggris dan German. Bagaimana bisa anak usia 12 tahun visioner dan dapat menjawab citanya ke depan? Dengan mendidiknya dalam pengajaran Islami tentunya.

Indonesia saat ini kehilangan empat elemen tersebut, berapa banyak ulama yang menyuarakan kejahatan zionis, berapa banyak pemimpin yang lebih takut kepada Allah dibanding takut akan gajinya yang tidak cair, berapa banyak orang kaya yang mau menyisihkan harta terbaiknya untuk Palestina, dan berapa banyak anak muda yang lebih banyak waktunya membaca alQuran daripada membaca status Facebook.

fafasaqa fahaqna ‘alaihal qaul fadammarnaaha tadmiiraa

tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Bila mutrafiha dalam suatu negeri belum mentaati Allah, maka akan berlaku ketentuan Allah yang lain, Allah hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Naudzubillahi min dzalik. Allah, lindungi negeri kami, jadikan mutrafiha dalam negeri ini hanya takut kepada Engkau, dan jadikan itu sebagai sebab Engkau menangkan negeri ini, dan Engkau bebaskan negeri Palestina.

Berikut cuplikan dari video Palestina yang diputar ditengah acara.

 

We will not go down, in the night, without a fight. You can burn us, our homes, and our mosque and our schools but our spirit will never die. We will not go down. Gaza tonight.

Dan ladang amal selanjutnya adalah dengan mengumpulkan donasi dan hadir di acara konser amal Palestina, 1 Februari 2015 di DOME, Balikpapan.

Thursday, January 22, 2015

Materi Tahsin , Tamhidi (part 1)



Fokus kelas Tamhidi ini secara umum adalah perbaikan panjang pendek (harakat) dan dengung. Sebagai awalan, satu harakat adalah waktu yang diperlukan untuk membaca 1 huruf hijaiyah. Maka 2 harakat adalah panjangnya seperti membaca 2 huruf hijaiyah. Misal : kita membaca a ba ta masing-masing 1 detik, maka 2 harakatnya adalah 2 detik. Bila kita baca 1 huruf lebih lama, misal 2 detik, maka 2 harakatnya 4 detik. Paham ya?


1.       Mad Thobi’i (2 Harakat)
Dibaca panjang 2 harakat ketika menemui huruf alif, waw, ya tanpa tanda sukun

2.       Tanda Mad  (2 Harakat)
Dibaca panjang 2 harakat ketika menemui tanda mad (alif, waw, ya kecil)




3.       Mad Shilah Shugra (2 Harakat)
Mad : panjang Shilah : bersambung Shugra : kecil. Jadi Mad Shilah Shugra adalah dibaca panjang 2 harakat ketika disambung.
Hu diikuti tanda mad waw : kata ganti ke 3 pria tunggal, sedang Hi diikuti tanda mad ya : artinya di dalam



4.       Mad Jaiz Munfashil (4-5 Harakat)
Mad : panjang. Jaiz : boleh. Munfashil : terpisah, ada di antara 2 kata. Mad Jaiz Munfashil adalah boleh dibaca panjang 4-5 harakat bila 2 kata tersebut dibaca bersambung. Hukum asalnya adalah 2 harakat, lalu bertemu hamzah sehingga dibaca 4-5 harakat. Biasanya ada tanda bendera



5.       Mad Wajib Muttashil (4-5 Harakat)
Mad : panjang. Wajib : harus. Muttashil : bersambung (pada kata bersambung). Mad Wajib Muttashil adalah harus dibaca panjang 4-5 harakat bila 2 kata tersebut dibaca bersambung. Hukum asalnya adalah 2 harakat, lalu bertemu hamzah sehingga dibaca 4-5 harakat. Biasanya ada tanda bendera




6.       Mad Shilah Kubra (4-5 Harakat)
Mad : panjang. Shilah : bersambung. Kubra : besar. Jadi Mad Shilah Kubra adalah dibaca panjang 4-5 harakat ketika disambung. Hukum asalnya adalah 2 harakat, lalu bertemu hamzah sehingga dibaca 4-5 harakat.



7.       Mad Lazim (6 Harakat)
Mad Lazim adalah ketika ada tanda bendera, yang diikuti dengan huruf yang bertanda tasyid atau sukun, maka dibaca 6 harakat.



Take Home Message
a.       Tak perlu bingung dengan istilah, sederhananya, kalau menemukan tanda mad, maka bacanya 2 harakat. Kalau menemukan tanda bendera maka dibaca 4-5 harakat. Kalau menemukan tanda bendera dan sesudahnya tasydid/sukun maka dibaca 6 harakat.
b.      Satu huruf hijaiyah dapat memiliki lebih dari 1 tanda.
c.       Pada mad jaiz munfashil, mad wajib muttashil dan mad shilah sugra (4-5 harakat) hukum bacaannya asalnya 2 harakat lalu karena bertemu hamzah menjadi 4-5 harakat. Bila washal (disambung) dibaca 4-5 harakat, namun bila waqaf (berhenti) dibaca tetap 2 harakat

Tuesday, January 20, 2015

Tahsin, Benar dan Indahkan Bacaan al-Qur'an-mu



Hari Minggu lalu (18 Januari 2018) merupakan penutupan program tahsin LTTQ  Ar Rahmah Sepinggan Pratama. Saat itu diumumkan hasil ujian tahsin, dan alhamdulillah saya lulus ke tahap selanjutnya. Pasti banyak pertanyaan di otak temans, apa itu tahsin? Apa pula LTTQ? Apa saja tahapannya, berapa lama, biaya, pengajar? Tenang, akan saya jawab satu persatu.. ^^

Setahun ini saya mulai mengikuti les tahsin, tahsin adalah memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Lembaga yang mengadakan adalah Lembaga Tahsin dan Tahfidz Qur’an (LTTQ) ArRahmah, yang dikepalai oleh ust. Saiful Anwar, al hafidz (insyaAllah), lulusan S1 dan S2 di Yaman. Pengajarnya terdiri dari ustadz dan ustadzah yang telah di talaqqi oleh ust. Saiful.

Sebelum memulai les tahsin, kita akan mengikuti tes awal untuk menentukan di kelas mana kita akan berada. Kelas atau tahapannya ada 8 : Asasi, Tamhidi, I’dadi, Takmili, Tahsini, Tajwidi, Talaqqi, dan Tahfidz. Saat pretest saya ditempatkan di tamhidi, jadi di tahun 2014 saya mengikuti kelas tamhidi, dan i’dadi. Satu tahapan terdiri dari 16 kali pertemuan, 1x seminggu yang jadwalnya dapat di atur antara pengajar dan siswa. Satu kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran dengan 1 pengajar dan maksimal 9 siswa agar efektif dan semua dapat bergantian membaca. Investasi yang kita berikan adalah 50.000 pendaftaran, 100.000 kit dan 400.000 per tahapan. Kita akan mendapatkan mushaf ustmani, dan modul serta buku prestasi (evaluasi pengajaran). Mengapa saya bilang ini investasi? Karena ini adalah ilmu yang tak lekang jaman dan kita punya kesempatan menjadi manusia yang terbaik.



Hadis dari Ustman bin Affan RA, ia berkata, Rasulullah bersabda,”Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)

Kelas tamhidi berfokus pada panjang pendek bacaan dan dengung. Awalnya saya kaget! Apaa? Empat bulan ‘hanya’ belajar panjang pendek dan dengung??!! Ternyata kaget saya hanya bertahan sebentar, karena setelah selesai hari pertama, saya baru sadar bahwa belajar harakatpun perlu perlahan dan jelas perlu pembiasaan. Kelas i’dadi berfokus pada makhorijul hurf (tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah). Awal dapat modul i’dadi saya juga kaget, isinya ‘hanya’ masing-masing huruf hijaiyah dan contoh bacaan dalam Al-Qur’an, tapi lagi-lagi setelah kelas pertama baru ketahuan bahwa belajar 1 huruf tidak cukup sebentar. Mulai dari teori tempat keluar huruf, lalu hukumnya, lalu praktek bagaimana mengucapkannya dengan benar. Momok huruf di tahapan ini jelas : dhlo, susye, tapi insyaAllah bisa dengan pembiasaan. Kelas-kelas berikutnya belum bisa saya ceritakan karena belum mengalaminya, hehe.

Sedikit cerita Al-Qur’an yang dipakai di tahsin, Al-Qur’an ini berbeda dari Al-Qur’an yang kita beli di toko-toko, yang  tulisannya sudah disesuaikan oleh KemenAg Republik Indonesia. Di les tahsin kita pakai Al-Qur’an madina, atau mushaf Ustmani, yaitu Al-Qur’an dengan Rosm Utsmani (tulisan yang disetujui oleh Utsman bin Affan) agar Al-Qur’an terjaga baik dari segi bacaan maupun tulisannya. Apa bedanya? Mari kita lihat ayat 2 surah al-Fatihah.


Pada Al-Qur’an Ustmani : huruf ya tidak pakai tanda sukun, serta huruf ‘ain mempunyai dua tanda harakat (yaitu harakat fathah serta tanda mad thabi’i). Sebenarnya lebih banyak lagi perbedaan dan kemudahan yang kita dapatkan dari mushaf Ustmani, tapi sepertinya tidak akan saya bahas di artikel kali ini. ^^

Sedikit cerita dari kelompok tahsin saya. Di tamhidi saya diajar oleh ustadzah Elin, ummahat dengan 2 anak (suaminya juga pengajar tahsin di kelas ikhwan), dengan pesertanya yang beragam :  ada mahasiswa plus karyawan paruh waktu, ada siswa smp,  dan beberapa ummahat, ada yang profesi dokter dan punya anak 4, bahkan ada juga ummahat yang hamil ikutan belajar. Walaupun akhirnya beliau sempat berhenti di tengah jalan karena mulai payah bekerja sekaligus berkendara dengan keadaan hamil, tapi tetap salut atas keinginannya untuk belajar! Ada juga ibu paruh baya yang ikut belajar lho, semangat bu!

Di i’dadi, saya kembali diajar oleh ustadzah Elin, dan kali ini kelompok yang lebih ramai (cerewet ala ibu-ibu) karena banyak ummahat unik disini, dan tidak jarang beliau membawa serta anaknya saat les, jadilah les kami diselingi tawa dan tangis anak kecil, hehe. Bahkan ada mba yang membawa serta keluarganya, yaitu suami dan 2 anak kecil, satu usia 2 tahunan, yang satu masih 8 bulanan. Mbanya ikut les sambil menjaga si bayi, sedang suaminya mainan sama anak yang lebih besar. Dan lebih terkejutnya saya lagi, setelah melihat ktp mba ini yang ternyata 2 tahun lebih muda!

Wow, semangat menuntut ilmu yang keren sekali. Mulai dari anak smp sampai yang kuliah dan kerja, ummahat yang punya banyak anak sampai nenek yang telah punya cucu, yang full time mother maupun yang wanita karir, mulai yang rumahnya dekat sampai rumah di gunung tembak  pun (gn. tembak, 2 jam perjalanan motor dari tempat les) rela menyempatkan di sela kesibukannya untuk ilmu memperbaiki Al-Qur’an.

No Excuse untuk memulai les tahsin ini! #Semangatin diri sendiri. Yang berminat untuk memulai les ini, berikut brosurnya^^




InsyaAllah artikel ini bersambung, dengan sekilas pelajaran tamhidi dan i’dadi yang telah saya lalui.
 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.