Saturday, November 27, 2021

L03 HOME SAFETY

Berikut task 3 kelas gemari pratama dari Jofan Viradella.

Apa itu safety dan security? Safety : berkaitan dengan keselamatan penghuninya (penghuni rumah, keluarga, pekerja). Security : berhubungan dengan factor eksternal (maling)

Apasaja jenis safety di Gemar Rapi?

·       General (untuk semua penghuni rumah dalam situasi normal)

·       Specific (contoh ada balita, ada standar tersendiri)

·       Emergency safety & security (kebakaran, bencana alam)

 

9 Panduan Home Safety

1.       Gunakan alat dan bahan yang aman

Aman untuk penghuni rumah, aman untuk alam. Alat : digunakan untuk mengerjakan sesuatu, contoh wajan masak, piring saji. Bahan : makanan bernutrisi-bersih-sehat, deterjen

2.       Evaluasi tata letak benda

a.       Kesetrum : kabel listrik dibawah

b.       Kejatuhan benda : cabinet tidak diikat kuat ke dinding, benda berserakan di lantai

c.       Keracunan : pembersih lantai, obat-obatan mudah dijangkau anak

d.       Terbakar : peletakan kompor / korek api mudah dijangkau

3.       Mudahkan akses terhadap benda bila untuk anak dan lansia

4.       Ajarkan seluruh penghuni rumah untuk mengembalikan benda ke tempat semula

5.       Rapikan segera, jangan ditunda

6.       Rancang SOP keamanan dan keselamatan bersama seluruh penghuni rumah : safety briefing, jalur evakuasi dan titik aman, daftar yang bertanggung jawab dan tugasnya, print tempel simulasi, tas siaga bencana

7.       Ajak penghuni rumah untuk saling mengingatkan agar bertindak aman

8.       Pasang pengaman tambahan untuk lansia, anak, difabel

9.       Ingat selalu bahwa bertindak aman merupakan bentuk kepedulian dan cinta kita pada seisi rumah

 

Daftar :

1.       Keamanan alat dan bahan :

Panci, Wajan, Kukusan sudah stainless steel. Wok, Frypan bahan ceramic dan marble, namun ada goresan dan pantatnya berkerak. Telenan masih jadi satu untuk daging dan sayur. Piring saji sebagian besar kaca, beberapa sempat dipecahkan anak. Bahan makanan : masih menggunakan penyedap rasa, saos tomat sambal botolan, kaldu kemasan.

2.       Tata letak benda :

Kabel listrik untuk kulkas, kamar ART, masih mudah dijangkau anak. Cabinet di kamar , dua pintu raknya terlepas dan tidak diikat ke dinding. Pembersih lantai ada di lantai kamar mandi, detergen di lantai tempat mesin cuci, obat-obatan di lemari terkunci, namun kadang anak masih dapat membukanya. Kompor ada di ruang tengah, namun tabung gas sudah diletakkan diluar rumah. Tidak ada termos air panas.

3.       Kemudahan akses :

Sebenarnya mainan, alat makan anak sudah cukup mudah dijangkau, namun masih ada gelas kaca yang ada di rak yang sudah dapat dijangkau anak

4.       Mengembalikan benda :

Masih ada benda yang belum ada ‘rumah’nya, contoh buku.

5.       Rapikan, jangan tunda :

Kadang, jika hujan deras, ada lantai basah karena atap bocor. Mulai ada lumut di lantai dekat mesin cuci, butuh dibersihkan sebelum menjadi bertambah banyak

6.       Rancang SOP : sampai saat ini belum ada

7.       Poster pengingat : sampai saat ini belum ada

8.       Pengaman tambahan : beberapa siku meja lancip belum ada pengaman

9.       Bentuk cinta

3 SOP penting yakni :

1.       Membuat tas darurat

a.       Informasi penting : nama lengkap, panggilan, ttl, nik, no BPJS, alamat, no HP, email, medsos, alamat dan kontak sekolah, kantor, orang tua, saudara kandung, keluarga luar kota, tetangga dekat

b.       Dokumen penting (fotokopi)

c.       Air minum

d.       Makanan

e.       P3K, obat pribadi, resep kacamata

f.        Senter dan baterai cadangan

g.       Korek api

h.       Kebutuhan linen : pakaian ganti, selimut, sandal/sepatu

i.         Peta

j.         Jaket pelampung

k.       Dll uang cash, charger hp, sanitari,

2.        Membuat peta jalan keluar darurat

3.       Kelengkapan di dalam rumah

a.       Nomor darurat

b.       Poster pengingat

METODE GEMAR RAPI

 Berikut adalah task 2 kelas gemar rapi dari Jofan Viradella. Rangkuman karakteristik dan 8 pilar metode gemar rapi.

Karakteristik Metode Gemar Rapi

1.       Pembentukan Mindset, Pendekatan Spiritual, Perubahan Habit

2.       Personalised, Potensi Individu, Ramah Anak

3.       Faktor Kesehatan, Menghargai Perasaan

4.       Safety First, Aman Kondisi, Aman Perbuatan

5.       Sustainable, Rumah Ramah Alam, Less-Waste, Tidak Konsumtif

8 Pilar Metode Gemar Rapi

1.       DIlakukan oleh OWNER

a.       Barang adalah tanggung jawab pemilik

b.       Berbenah wajib dilakukan owner, karena hal tersebut berkaitan dengan mengelola pikiran pemilik terhadap benda yang dibenahi

c.       Nilai sebuah barang berkaitan erat dengan pemiliknya

d.       Lakukan listing seluruh barang pribadi yang dimiliki

2.       Penguatan MINDSET sebagai pondasi awal

a.       Manusia punya kemampuan lebih untuk belajar seumur hidup

b.       Seseorang mencapai keahlian tertentu bukanlah kemampuan yang sudah melekat sebelumnya, melainkan usaha keras dengan maksud yang jelas

c.       Proses berpikir berkaitan dengan mindset. Bukan sukses vs gagal, namun pembelajar dan bukan pembelajar

3.       Perubahan kebiasaan sebagai tujuan (HABIT)

a.       Harus mampu ubah mindset, gaya hidup dan kebiasaan

4.       Pengurangan barang (DECLUTTER)

a.       Cukup

b.       Keinginan vs Kebutuhan

c.       Tanya saat seleksi barang : Apa masih bermanfaat dan kita gunakan? Apa menambah nilai untuk hidup kita (dunia dan akhirat)

5.       Menyesuaikan kondisi individu (PERSONALISED)

a.       Jangan membandingkan diri satu dengan yang lain. Memang berbeda baik dari karakter, kebutuhan individu, kebutuhan seluruh keluarga

6.       RASA sebagai prinsip (PRINCIPLES)

a.       Rapi dan teratur

b.       Aman dan nyaman

c.       Sehat dan bersih

d.       Alami dan berkelanjutan

7.       Memenuhi standar SAFETY dan HYGIENE

a.       Higienis : steril dari kuman dan sumber penyakit

b.       Jenis safety : general, specific (cth.balita), emergency (kebakaran/bencana alam)

c.       Home safety rules :

1)Gunakan alat dan bahan yang aman

2)Evaluasi tata letak benda

3)Mudahkan akses benda, terutama anak dan lansia

4)Ajarkan penghuni rumah untuk kembalikan benda ke tempat semula

5)Rapikan segera, jangan tunda

6)Rancang SOP keamanan dan keselamatan rumah Bersama penghuni rumah

7)Ajak penghuni rumah untuk saling ingatkan senantiasa bertindak aman

8)Pasang pengaman tambahan untuk anak, lansia, difabel

9)Ingat selalu, senantiasa bertindak aman adalah bentuk kepedulian/cinta pada seisi rumah

8.       Tidak mencemari lingkungan (ENVIRONMENT)

a.       Benda yang sudah dipilah dan tidak terpilih, Kelola dengan 8R

1)Refuse

2)Reduce

3)Reuse

4)Recycle

5)Rehome

6)Repurpose

7)Replant

8)ROT

Sunday, November 21, 2021

Mindset Gemar Rapi, Tipe Clutterbug dan Musim-Ku

Ini adalah tugas pertama kelas gemari pratama 6.

Sebelum berbenah, kita diminta untuk mengenali diri, refleksi, dan jurnaling. Dengan mengenali diri, kita akan dapat memprediksi hambatan apa yang akan terjadi saat berbenah. Di materi awal tentang tipe clutterer saya adalah tipe perfectionist dan sentimentalist. Perfeksionis itu tercermin saat ini, dimana saya menunda tugas hingga batas paling akhir karena saya membuat peraturan dalam diri,”Saya ga akan kerjakan tugas sebelum saya baca semua materi, dengar semua podcast, baca ebook dan menulis ringkasan dan paham betul.” Dan inilah yang terjadi. Batas tugas hampir habis, saya belum selesai, bahkan belum memulai membuat ringkasan, dan kalau saya tidak selesai tugas sampai batas waktu jam 08.00 hari ini, akan masuk kelas bimbingan. O’o, bahaya, karena dari pengalaman sebelumnya, jika saya sudah tertinggal jauh dari kelas, akan semakin tertinggal karena peraturan,”Saya harus paham betul sebelum ke materi berikutnya, saya harus mulai dari awal.”

Bismillah, saya kerjakan tugas pertama dulu ya, setelahnya baru membuat ringkasan, hehe.

Mengenal diri saat berbenah, salah satunya dengan tes tipe clutterbug. Di tes tersebut, saya termasuk cricket, namun saya kurang puas dengan hasil tersebut dan merasa bahwa ada 3 kumbang lain dalam diri saya, saya membaca seluruhnya. Dari cricket yang sesuai dengan saya adalah saya suka tampilan minimal clutter, di atas lemari, rak harus rapi, minimal tumpukan, atau kalau bisa bersih tanpa barang, akan lebih nyaman dihati. Saya juga menyimpan banyak kertas, contoh sertifikat seminar saat kuliah,’yang mungkin akan saya butuhkan nanti’ untuk CV, atau keperluan apapun itu yang belum saya ketahui. Saya juga akan menunda membereskan, menunggu sampai ‘container rumah barang’ ada, dan kalau sedang membereskan satu hal, saya akan gampang terdistraksi untuk membereskan hal lain, sehingga waktu membereskan akan lebih lama. Saya ingin membereskan dokumen, dan melabeli di cover folder dengan tulisan isinya dengan rinci, yang akhirnya tidak dikerjakan juga sampai sekarang.  

Musimku saat ini adalah musim berbalita, dan suami istri bekerja. Saya adalah seorang dokter dengan jam dinas 08-15, dan jaga oncall 24 jam selama 1 minggu selang seling, praktek 4jam sore-malam. Untuk pekerjaan rumah, saya dibantu mba ART yang sebentar lagi tidak dapat ke rumah setiap hari, hanya 2 hari seminggu. Anak saya yang akan berusia 4 tahun masih dirumah nenek, yang rencananya akan kami PAUD-kan saat jam kami berdua bekerja. Ini adalah saat yang sangat tepat untuk berbenah, agar tetap membuat saya waras saat saya berdua suami harus berbagi mengerjakan pekerjaan rumah nantinya. Di rumah, mainan anak dan buku sering berhambur saat jam main anak, dan sering dibantu bereskan oleh mba. Namun ketika saya berkesempatan, saya akan membereskan ulang dan menata sesuai ‘tempat’nya. Tapi saya belum menemukan metode yang tepat agar terlihat rapi dan tetap fungsional. Saya sering merasa lelah dan akhirnya menyalahkan pekerjaan saya, namun juga sadar bahwa itu hanya alasan. Jika saya dapat menyelesaikan masalah pembagian waktu dan prioritas saya, seharusnya saya bisa.

Mindset yang ingin ditumbuhkan yang jelas adalah growth mindset, mindset bertumbuh. Sebenarnya saya sudah beberapa kali mendapati hal tersebut dari diri saya. Saya dapat bertumbuh. Dalam hal memasak, awalnya tidak bisa dan enggan untuk memulai. Namun karena ada momen tidak ada mba ART dan saya bosan beli makanan, akhirnya saya manut pada resep youtube dan voila! Rasanya approved by suami sih, kadang juga anak suka. Jadi ada perasaan dalam diri bahwa, insyaAllah bisa, asal mau belajar.

Mama saya adalah orang yang sangat rapi, semua perabotan rumah, lipatan baju tersusun rapi, namun kenapa tidak menurun ke anaknya ya? Hehe, ini adalah alasan. Berbenah rumah agar menjadi rapi, bukan ‘penyakit’ menurun. Wiring tentang kerapian sudah ada, saya hanya perlu menemukan metode yang tepat, saya insyaAllah bisa. Mindset yang ingin saya tumbuhkan adalah mindset bahwa kerapian itu bisa dicapai. Berbenah bisa dilakukan oleh semua orang, asal mau dan tahu ilmunya.

Prioritas hidup saat ini, adalah anak, kesehatan diri, belajar, dan tak lupa kewajiban berbakti pada suami. Banyak hal yang saya inginkan, namun terlalu banyak sehingga hampir keseluruhan malah tidak terkerjakan. Terlalu banyak komitmen, yang tidak mampu saya lakukan semua. Oke, saya harus bisa fokus ke hal yang benar-benar penting menurut saya. Anak balita saya, saya perlu membersamai tumbuh kembangnya, mengajarinya adab. Kesehatan diri, saya perlu menjadi lebih fit, agar dapat mengerjakan aktivitas dengan lebih semangat. Saya perlu mengambil alih kegiatan memasak dan belajar untuk memulai pola hidup sehat. Belajar, wajib karena tanpa belajar rasanya otak kosong, hati hampa. Kewajiban berbakti kepada suami jelas harus menjadi prioritas, menjadikan rumah tempat kembali yang nyaman adalah salah satunya.

 

Friday, November 12, 2021

Tentang Clutter

Ini adalah task 0 Kelas Gemari Pratama, dari Jofan Viradella, kelas GP6K2. 

Clutter adalah bahasa Inggris dari kekacauan/kebisingan/kekusutan/keributan. Clutter adalah sesuatu yang tidak enak dilihat, didengar dan dirasakan. Dalam hal rumah yang tidak rapi, clutter dapat berupa benda-benda yang bertebaran dan tidak memiliki 'rumah' ataupun benda berserakan yang tidak dikembalikan ke tempat asalnya setelah tidak digunakan. 

Clutter dapat juga berupa tumpukan benda-benda yang terabaikan dan tidak digunakan secara optimal. Bila dihubungkan dengan pekerjaan, clutter adalah pekerjaan yang tidak kita cintai, namun terpaksa harus kita jalani sepanjang hari. 

Clutter disebut siklus karena akan terjadi proses berulang, mulai dari stress, overwhelm dan tidak nyaman, menjadi malas untuk membersihkan rumah, terbiasa dengan berantakan, terlalu banyak barang, storage penuh dan rumah terasa sempit, menyebabkan stress dan siklus clutter terjadi

Clutter menyebabkan stress, sulit mencari barang, lelah, mudah lupa, sering terlambat, sumbu pendek, sulit konsentrasi, tidak aman, dan susah tidur

Dampak clutter yang terjadi pada saya adalah stress melihat barang berantakan, lelah sebelum membereskan, lebih mudah tersulut emosi, sulit konsentrasi karena terus membayangkan bagaimana bisa membuat itu menjadi rapi

Rumah yang saya tempati saat ini adalah rumah dinas, dengan 1 ruang tamu, 1 ruang makan sekaligus dapur, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan ruang belakang untuk tempat mesin cuci dan jemur

Kondisi rumah saya saat ini, sebenarnya tidak terlalu berantakan, tapi tidak juga dalam level rapi yang saya inginkan. Hampir semua barang sudah punya 'rumah'nya masing-masing, namun belum terorganisir dengan baik. Yang terlihat mata, storage penuh dan tidak rapi, walaupun barang tidak terlalu banyak. Harapan untuk rapi itu ada, dan sudah dibayangkan, namun susah di eksekusi. 

Di ruang tamu, ada rak sepatu yang diatasnya masih tertumpuk buku-buku. Buku-buku tersebut sebenarnya sudah ditempatkan di rak, namun pintu rak rusak, anak menghambur buku yang terlihat, sehingga mau tidak mau 'diselamatkan' dulu di tempat yang lebih tinggi. Rak sepatu itu sendiri masih ada sepatu yang jarang dipakai, tapi sayang dibuang. Sepatu itu memakan tempat, tapi tidak menyenangkan untuk disimpan

Di ruang makan dan dapur, terdapat meja kompor dengan storage 2 pintu di bawahnya tempat alat masak yang besar dan agak jarang dipakai (presto, panci rebus mie, toples kaca, panci aluminium besar). Toples kaca, panci besar sebenarnya jarang dipakai, namun karena itu pemberian mertua, saya takut ditanya kalau barang tersebut tidak ada. Kalau panci rebus mie ini saya beli, namun ternyata tidak terpakai

Disamping meja kompor, terdapat tempat cuci piring, disampingnya ada rak cuci piring, dan tempat bumbu. Piring dan sendok hanya ditaruh secukupnya, sisanya ditaruh di lemari dan hanya dikeluarkan kalau ada tamu datang. 

Tempat bumbu sudah berusaha dirapikan, tapi belum maksimal. Rencananya, tiap bumbu kering ditempatkan terpisah dan diberi label, disusun rapi agar telihat mana yang habis. Tempat beras dan telur sudah dibeli dan cukup membantu membuat terlihat lebih rapi. 

Rak pintu dibawahnya tidak ditempati makanan karena sudah tidak layak, hanya untuk 'rumah' pipa sisa dan alat nukang minimalis. Dulu tempat ini dihuni kecoa, namun sekarang sudah dibersihkan

Di seberang meja kompor ada rak piring besar, kulkas 2 pintu, meja tempat galon dan magic jar. Masih ada yang mengganjal dan tidak enak telihat karena masih ada banyak barang di atas kulkas dan ada juga di atas lemari. 

Beranjak ke kamar tidur, barang cukup dan tidak penuh, hanya satu lemari baju, satu lemari serbaguna, dan tempat tidur. Lemari baju saya sudah dilengkapi cermin, sehingga tidak perlu tempat tambahan. Hanya saja didalamnya baju tidak tersusun rapi. Dulu sempat dilipat dengan teknik konmari, tapi tidak bertahan lama, dan jadinya seperti saat ini terlihat. Ada juga beberapa (banyak) baju, disimpan tidak dipakai, di buang takut ditanya. Ini memakan tempat yang lumayan juga, kurang lebih 2 keranjang


Kamar tidur bude ART terisi dengan 1 lemari mainan yang diatasnya ada TV dan mainan juga karena tidak cukup dalam lemari. Dua lemari baju yang masih cukup banyak tempat kosong belum terisi optimal. Disamping tempat tidur, ada baju belum terlipat. 

Diatas lemari, ada kereta anak, kursi makan anak pembelian mertua. Tidak saya donasikan, karena insyaAllah bisa untuk adek kelak. Ada juga koper isi baju anak. Rencananya baju anak berjumlah 3 'kresek merah' akan saya pilah, mana yang akan tetap saya simpan, mana yang dilepaskan. Namun tak kunjung menemukan waktu yang tepat. 

Untuk kamar mandi, saat ini saya cukup senang, karena sudah membuang pipa shower yang tidak berfungsi. Ada 1 rak tempat sabun dan sikat gigi, tidak banyak barang, tidak berantakan, namun bisa lebih rapi lagi. 

Saya ingin rumah yang rapi, tidak butuh banyak waktu jika berbenah, penuh barang yang optimal dipakai. 

 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.