Sunday, December 19, 2021

Task 6 Decluttering Pakaian (2)

 

Berikut task 6 kelas gemari pratama dari Jofan Viradella

Sub-kategori pakaian ke-2, yaitu tas, sepatu, perhiasan, seprei & sarung bantal, handuk, lap & keset cadangan, kaos kaki, kacamata, jam tangan, khimar

Proses Decluttering dan Organizing

Tidak banyak yang saya lakukan, karena jumlah sudah minimal. Kriteria yang dipakai :

a.       Apakah masih sering dipakai?

b.       Apakah nyaman dipakai?

c.       Apakah berwarna netral?

Hampir tidak ada yang tidak lolos seleksi, karena semua dipakai. Hanya kacamata yang saya bingung mau diapakan. Sehingga masih saya simpan.

1.       Tas

Dompet HP adya mustard, yang selalu saya pakai untuk membawa hp saat kerja

Tas hitam berisi alat medis, saya pakai jika ada kegiatan luar yang memerlukan pemeriksaan

Tas gotosovie sling bag, tas cadangan

Semua saya letakkan di lemari.

2.       Sepatu

Sepatu hitam, yang selalu saya pakai untuk bekerja pagi

Sepatu wedges hitam pemberian mertua, tidak terlalu sering, tapi masih saya pakai

Sepatu wedges coklat, warna netral

Sepatu kets, jarang dipakai, tapi pasti dibutuhkan

Sepatu sandal porto, yang selalu saya pakai untuk praktek sore

Saya menyimpan sepatu di rak, tersusun dan terlihat.

3.       Perhiasan

Anting saya simpan, sejak anak saya lahir, karena saat menyusui sering ditarik

Cincin lamaran, saya pakai, sehingga tidak butuh tempat

Perhiasan lain, disimpan oleh mertua, jarang bahkan hampir tidak pernah saya pakai

4.       Sprei & sarung bantal

Putih bunga pink. Merah polos. Putih bunga kuning. Silver polos.

Hanya ada empat, satu dipakai, lainnya disimpan di lemari secara vertikal. Sarung bantal disatukan dengan seprei.

5.       Handuk

Hanya ada tiga, satu dipakai, dua sebagai simpanan. Dilipat biasa di dalam lemari.

6.       Lap & keset cadangan

Belum ada ‘rumah’, sampai saat ini disimpan di kantong plastik, ditaruh di gantungan belakang rumah.

7.       Kaos Kaki

Dilipat rapi, tidak dibuntel ketat, disusun di organizer kain di lemari.

8.       Kacamata

Kacamata bingkai coklat, dengan resep kacamata lama. Bingkai melar, agak susah dipakai, masih bingung mau diapakan

Kacamata bingkai putih, dengan resep kacamata mirip dengan sekarang, namun lensa sudah tidak layak pakai, masih bingung mau diapakan

Kacamata bingkai transparan yang sekarang saya pakai, ditaruh di tempat kacamata, di tempatkan di rak yang mudah dijangkau

9.       Jam tangan

Jam tangan casio kulit hadiah dari mama, dan jam tangan alexander christie hadiah teman saat menikah. Keduanya ditaruh di laci, tidak dalam tempat khusus

10.   Khimar

Sudah dikerjakan saat task pakaian pertama. Semua dilipat biasa, dan disusun vertikal di lemari, tidak disusun khusus berdasar warna karena rutin dipakai harian.

 

Hambatan

Lap dan keset yang masih belum punya ‘rumah’. Saat ini masih diletakkan di plastik merah di belakang pintu belakang. Setelah ini akan disusun di lemari pakaian.

 

Analisa RASA

Rapi dan teratur

Karena barang sudah minimal dan hampir semua ada rumahnya, jadi sudah cukup rapi menurut saya

Aman dan nyaman

Secara umum semua barang nyaman dipakai, dan tata letaknya sudah sesuai sehingga sudah cukup aman

Sehat dan bersih

Handuk dan seprei akan dibuat jadwal pencuciannya. Handuk tiap hari senin, seprei maksimal diganti per 2 minggu yaitu tiap senin saat jadwal jaga poli.

Alami dan berkelanjutan

Semua barang dipakai lebih lama, agar sebisa mungkin tidak menjadi sampah di landfill.

Task 5 Decluttering Pakaian

 

Berikut task 5 kelas Gemari Pratama 6 dari Jofan Viradella.

Hari Minggu, 12 Desember 2021 saya mulai proses decluttering pakaian.

Saya membuat sub-kategori pakaian, yaitu :

1.       Seragam kerja (waskat 2 pasang, hitam putih 1 pasang, batik 2 pasang, kaos 2 pasang)

2.       Daster rumah (asmadailywear 3 buah, lunaci 5 buah)

3.       Gamis luar

4.       Jilbab

5.       Perintilan ( Ciput, Pakaian Dalam, Kaos Kaki)

6.       Cedalmis

7.       Jaket

Kriteria seleksi :

1.       Apa masih sering dipakai ?

2.       Apa masih nyaman dipakai ?

3.       Apa menimbulkan rasa senang ?

4.       Apa masih dibutuhkan kedepan?

Harusnya saya masukkan juga kriteria ke-4, layak dipandang suami dan orang tua, namun kemarin tidak saya lakukan. Sampai saat tulisan ini dibuat saya belum meng-inventaris-ir baju saya, jadi saya belum tahu berapa banyak baju yang saya punya, namun itu adalah baju yang senantiasa saya pakai bergantian, dan perlahan akan saya inventaris

Proses Decluttering

Saya siapkan satu hari, yaitu hari Minggu, selama tiga jam (dan molor ternyata). Sebelum memulai, saya siapkan lap microfiber, hand sanitizer, masker, kantong plastik untuk decluttering. Saya memutuskan untuk menurunkan ekspektasi dengan hanya men-declutter-ing baju pribadi, namun karena baju pribadi saya disimpan dalam lemari yang sama dengan baju suami, akhirnya saya ikut mendeclutter baju suami, tentu dengan pertimbangan suami.

Satu persatu baju saya keluarkan, lalu sesuai kriteria seleksi dipisahkan, mana yang akan saya simpan, mana yang kurang beruntung. Beberapa hal yang tidak lolos seleksi akan saya ceritakan sebagai berikut.

1.       Gamis set khimar elmika hijrah lavender yang jarang sekali saya pakai, berat rasanya melepas karena baju tersebut penuh kenangan, ia adalah gamis dengan warna pilihan suami, namun di pertanyaan seleksi yang pertama, ia tidak lolos

2.       Gamis tanpa lengan tie dye dari Dian Pelangi yang merupakan hadiah dari mama saya dulu, sangat berat untuk dilepas, namun apa daya, sudah lama saya tidak pakai, walaupun saya coba usahakan untuk pakai, ternyata tidak terpakai juga.

3.       Khimar khadeeja coklat muda yang lama tidak saya pakai akhirnya saya putuskan untuk dilepas.

4.       Training set latsar yang sudah tidak muat saya pakai

5.       Kaos Nevada warna kuning dan toska pembagian panitia lomba puskesmas

6.       Batik marun puskesmas yang lama, warna pudar

7.       Baju batik mustard dan blouse putih pemberian mertua yang lama tidak dipakai

8.       Cardigan vienetta hitam yang baru saya beli. Sebenarnya ini adalah jualan saya, kelebihan pesan dan tidak terjual. Akhirnya saya putuskan untuk saya beli, dan ternyata tidak terpakai

9.       Baju rumah yang saya beli untuk anak namun ternyata terlalu besar untuknya dan kekecilan untuk saya

10.   Manset tangan alhauraa dusty pink, navy, black, grey, cream yang jarang saya pakai, ciput grey dan black yang kedodoran

11.   Gamis Arniz pink pemberian mertua namun ternyata bahannya kurang nyaman untuk dipakai sehari-hari

12.   Manset baju warna hitam, putih dan cream yang tidak saya pakai.

Yang lolos kali ini adalah :

1.       Seragam : jelas dibutuhkan untuk kerja dari senin-sabtu

a.       Waskat 1 pasang pemberian mertua

b.       Waskat 1 pasang beli sendiri, ada kancing longgar butuh diperbaiki

c.       Kemeja putih Uniqlo, rok hitam

d.       Batik merah pemberian mertua

e.       Kaos hitam putih pemberian mama

f.        Batik merah muda, kain pemberian sahabat

g.       Cadangan gamis waskat dipakai sewaktu-waktu saat dibutuhkan

2.       Daster rumah : saya pilih bahan nyaman dipakai

a.       asmadailywears katun jepang bunga panjang

b.       asmadailywears katun jepang bunga putih pendek

c.       lunaci desert rose midi dress

d.       lunaci pinkish bloom midi dress

e.       lunaci pastel maze midi dress

f.        lunaci breastfeeding navy

g.       lunaci gingham pink shakira dress

h.       lunaci milky floral pyjamas

3.       Gamis luar : sebagian besar lungsuran mertua, hehe

a.       Gamis katun merah zysku sena

b.       Gamis katun jepang buang pink kecil mayra

c.       Gamis katun bunga cream kecil zizara

d.       Gamis katun bunga pink besar

e.       Gamis katun stretch coklat bunga

f.        Gamis katun bunga biru

g.       Gamis mustard arniz

h.       Gamis katun navy guzel

i.         Gamis hitam ironless

j.         Gamis hitam bunga cream ironless

k.       Gamis biru bunga be glow ironless

l.         Gamis katun bunga biru zoya jeans ironless

m.     Gamis pink bunga rabbani ironless

n.       Gamis pink bunga hawwa aiwa ironless: pemberian mertua, lengan kecil tidak wudhu friendly, jadi dipakai saat haid

o.       Gamis elmika hijrah navy : beli sendiri, ada kenangan di dalamnya, momen pengantin baru, naik motor duduk nyamping, baju terlipat di rantai motor, robek di bagian bahu kiri, namun bisa diperbaiki dan masih bisa dipakai sampai sekarang. Sejak saat itu saya hampir tidak pernah duduk nyamping saat dibonceng naik motor

p.       Gamis elmika hijrah coklat tua : beli sendiri saat mulai ganti model pakaian

q.       Gamis mustard : beli sendiri saat mulai ganti model pakaian

4.       Jilbab audina annisa : bahan ceruti, untuk kerja

a.       Dusty pink

b.       Pink

c.       Cream

d.       Coklat tua

e.       Hitam

f.        Maroon

g.       Merah

h.       Navy

i.         Grey 

5.       Jilbab syandana

a.       Hitam

b.       Cream

c.       Coklat tua

d.       Abu

e.       Navy

f.        Tosca

6.       Cedalmis : semua produk alhauraa

7.       Kaos kaki : semua produk soka

8.       Gamis kaos : dulu saya pakai saat lahiran, dan saya simpan untuk lahiran berikutnya

a.       Army

b.       Mustard

c.       Hitam putih

9.       Jaket : pemberian mertua, dipakai saat perjalanan jauh naik motor

10.   Jas Dokter dan Jas IDI : dipakai saat ada kegiatan profesi

Saya cukup puas dengan proses decluttering pakaian ini, walaupun ada beberapa pakaian yang saya tidak terlalu nyaman memakainya, namun tetap sering saya pakai, dan saya putuskan untuk tetap menyimpannya.

Dengan menyisil menginventaris baju, ternyata membuat saya sadar bahwa sudah punya banyak baju ya.

Proses Organizing

Sebelum ikut kelas gemar rapi, saya pernah membaca buku konmari, dan pernah melakukan lipatan baju ala konmari, namun tak bertahan lama. Karena yang menyetrika adalah ART dengan lipatan biasa, dan saya tidak sempat untuk merubah seperti lipatan konmari, yang terjadi adalah clutter baju setrika di keranjang yang tak unjung dimasukkan lemari. Akhirnya saya ubah tidak dengan metode konmari seluruhnya

Saya terapkan metode biasa, mba ART menyetrika, saya tinggal merapikan dan menyusun di lemari. Setidaknya ini yang dapat saya lakukan sekarang. Seragam digantung, yang lainnya dilipat. Perintilan disatukan di storage kain, disusun sesuai kategorinya yaitu kaos kaki, ciput, pakaian dalam, manset tangan.

Baju yang baru disetrika, disusun paling bawah, yang lama disusun diatasnya, dan tinggal dipakai bergantian, tidak perlu lama memilih, hanya menyesuaikan gamis dan kerudungnya. Tumpukan baju tidak tinggi, karena jumlahnya pun tidak terlalu banyak. Baju yang licin dan susah dirapikan saya sendirikan di tumpukan berbeda. Baju disusun sesuai kategori : gamis, daster rumah, jilbab, perintilan, cedalmis.

Hambatan

Hasil decluttering baju kali ini menghasilkan dua plastik baju yang tidak lolos, sebagian didonasikan, dan sebagian lagi dijual preloved. Kendala saat ini adalah meluangkan waktu untuk mempersiapkan baju untuk dijual preloved, yaitu dengan menyetrika, membuat foto produk.

Analisa RASA

Rapi dan Teratur

Saya memakai keranjang hijau sebagai partisi baju, agar muat dalam 1 lemari. Baju dilipat biasa dan ditumpuk, baju yang baru disetrika ditumpuk dibagian bawah sehingga seluruh baju akan bergantian dipakai. Bagi saya, ini sudah cukup rapi

Aman dan Nyaman

Baju saya secara umum nyaman dipakai. Ada beberapa baju yang tidak mudah menyerap keringat, saya sesuaikan pemakaiannya tidak dipakai dalam jangka waktu lama. Untuk baju anak saya, ada kriteria aman yaitu tidak memakai manik/benda kecil yang mudah terlepas dan risiko tertelan, namun saat ini saya tidak melakukan decluttering baju anak, hehe.

Sehat dan Bersih

Baju ditempatkan dilemari yang dibersihkan berkala

Alami dan berkelanjutan

Jujur saya masih belum memahami ilmu tentang jenis bahan yang alami dan tidak. Saya pun masih memakai bahan rayon yang ada kandungan plastik di dalamnya. Sampai saat ini yang dapat saya lakukan adalah memakai baju lebih lama. Baju yang saya kenakan rata-rata telah berumur lebih dari 2 tahun, bahkan khimar saya sudah berumur 4 tahun.

Sunday, December 5, 2021

Jurnal Berbenah

 Berikut Task 4 kelas Gemari Pratama 6 dari Jofan Viradella. 


#IMPIAN-ku : 

1. Punya rumah yang : 

RAPI : minimal clutter terlihat dari luar

Jumlah barang CUKUP, dan berMANFAAT

Semua barang ada 'RUMAH'nya, tidak terhambur

TIDAK perlu waktu LAMA untuk BERBENAH

AMAN dari bahaya jentik, nyamuk, ular

Aman untuk BALITA

2. Menjadi seorang hamba Allah, istri, ibu, dokter yang mindfull dan bermanfaat


#Rumahku SAAT INI : 

Clutter dari :

Baju pemberian, baju anak saaat bayi, alat masak pemberian, koleksi buku, barang kenangan, dokumen penting bercampur dengan kertas kerja. Tambahan clutter digital dari HP dan laptop penuh data


#TUJUAN berbenah :

1. Minimalisir stress

2. Lepas tanggungan dari barang yang tidak dimanfaatkan optimal

3. Quality time bersama suami dan anak meningkat karena tidak butuh waktu banyak untuk berbenah

4. Menyiapkan rumah yang nyaman untuk keluarga


PRIORITAS-ku : 

1. Belajar dan Ibadah : berilmu sebelum berucap dan beramal

2. Memasak sehat untuk suami dan anak : makan sehat dan olahraga untuk tubuh yang fit


MINDSET : 

1. Manusia adalah makhluk PEMBELAJAR seumur hidupnya

2. Kemampuan berbenah dapat dipelajari dan diPRAKTEKKAN

3. Wiring yang saya dapat dari ibu adalah KERAPIAN


MOTIVASI-ku : 

1. MeRINGANkan HISAB

2. WIRING kerapian untuk anak


Yang aku SUKA dari RUMAH saat ini : 

1. Rumah dinas cukup, tidak luas dan tidak sempit

2. Tinggal bersama keluarga kecil (suami dan anak)

3. Tidak terlalu banyak barang (sebagian besar pemberian orang tua)


Yang harus diHILANGkan dari kebiasaan-ku saat ini

1. Rasa MALAS dan MENUNDA merapikan


URUTAN berbenah : 

1. Baju 1 : 6-12 Desember

2. Baju 2 : 13-19 Desember

3. Dapur 1 : 20-25 Desember

4. Dapur 2 : 3-9 Januari

5. Buku : 10-16 Januari

6. Dokumen : 17-23 Januari

7. Mainan : 24-30 Januari

8. Kenangan : 31 Jan - 6 Februari

9. Kamar dan Ruangan lain : 7-13 Februari

10. Kamar Mandi, Toilet, Toiletries : 14-20 Februari

11. Halaman : 21-27 Februari


Jadwal Berbenah : dalam 1 minggu waktu khusus yang digunakan untuk berbenah adalah hari Minggu selama 3 jam, jam 8-11. Adapun Senin sampai Sabtu, 30 menit siang hari jam 11.30-12.00 digunakan untuk persiapan dan mencicil hal kecil yang dapat dilakukan. Sebagai perfeksionis saya tetap semangat mengerjakan namun menurunkan ekspektasi agar pekerjaan dapat selesai.


Jadwal Berbenah 

12 Desember : baju pribadi yang lama tidak dipakai (dua keranjang)

19 Desember : baju anak saat bayi (dua plastik merah besar)

25 Desember : dapur rak cuci piring dan tempat bumbu masak (buat list dan label untuk bumbu dapur lengkap)

 9 Januari : dapur rak piring dan gelas, kulkas 

16 Januari : buku koleksi pribadi

23 Januari : dokumen penting (1 koper)

30 Januari : mainan anak (1 lemari)

6 Februari : kenangan 

13 Februari : kamar dan ruang lain skincare dan alat tulis

20 Februari : kamar mandi dan tempat cuci baju

27 Februari : halaman belakang


Aku SIAP!

1. Kantong plastik merah/kardus 10 buah

2. Spidol permanen 1 buah

3. Kertas HVS 5 lembar

4. Lakban putih 1 buah

5. HP dokumentasi 

6. Masker : 10 buah

7. Lap microfiber : 3 buah

8. Sanitizer spray : 1 buah


Kriteria seleksi : 

1. Layak pakai

2. Bermanfaat untuk SAAT INI, bukan 'mungkin nanti'

3. Jumlah cukup : tidak terlalu banyak, tidak juga sedikit

4. Memancarkan aura kesenangan


Jika tidak terpilih : 

1. Donasi : saudara dekat

2. Jual preloved : batas waktu 1 bulan

3. Jika tidak terjual, kembali ke poin 1 


Saturday, November 27, 2021

L03 HOME SAFETY

Berikut task 3 kelas gemari pratama dari Jofan Viradella.

Apa itu safety dan security? Safety : berkaitan dengan keselamatan penghuninya (penghuni rumah, keluarga, pekerja). Security : berhubungan dengan factor eksternal (maling)

Apasaja jenis safety di Gemar Rapi?

·       General (untuk semua penghuni rumah dalam situasi normal)

·       Specific (contoh ada balita, ada standar tersendiri)

·       Emergency safety & security (kebakaran, bencana alam)

 

9 Panduan Home Safety

1.       Gunakan alat dan bahan yang aman

Aman untuk penghuni rumah, aman untuk alam. Alat : digunakan untuk mengerjakan sesuatu, contoh wajan masak, piring saji. Bahan : makanan bernutrisi-bersih-sehat, deterjen

2.       Evaluasi tata letak benda

a.       Kesetrum : kabel listrik dibawah

b.       Kejatuhan benda : cabinet tidak diikat kuat ke dinding, benda berserakan di lantai

c.       Keracunan : pembersih lantai, obat-obatan mudah dijangkau anak

d.       Terbakar : peletakan kompor / korek api mudah dijangkau

3.       Mudahkan akses terhadap benda bila untuk anak dan lansia

4.       Ajarkan seluruh penghuni rumah untuk mengembalikan benda ke tempat semula

5.       Rapikan segera, jangan ditunda

6.       Rancang SOP keamanan dan keselamatan bersama seluruh penghuni rumah : safety briefing, jalur evakuasi dan titik aman, daftar yang bertanggung jawab dan tugasnya, print tempel simulasi, tas siaga bencana

7.       Ajak penghuni rumah untuk saling mengingatkan agar bertindak aman

8.       Pasang pengaman tambahan untuk lansia, anak, difabel

9.       Ingat selalu bahwa bertindak aman merupakan bentuk kepedulian dan cinta kita pada seisi rumah

 

Daftar :

1.       Keamanan alat dan bahan :

Panci, Wajan, Kukusan sudah stainless steel. Wok, Frypan bahan ceramic dan marble, namun ada goresan dan pantatnya berkerak. Telenan masih jadi satu untuk daging dan sayur. Piring saji sebagian besar kaca, beberapa sempat dipecahkan anak. Bahan makanan : masih menggunakan penyedap rasa, saos tomat sambal botolan, kaldu kemasan.

2.       Tata letak benda :

Kabel listrik untuk kulkas, kamar ART, masih mudah dijangkau anak. Cabinet di kamar , dua pintu raknya terlepas dan tidak diikat ke dinding. Pembersih lantai ada di lantai kamar mandi, detergen di lantai tempat mesin cuci, obat-obatan di lemari terkunci, namun kadang anak masih dapat membukanya. Kompor ada di ruang tengah, namun tabung gas sudah diletakkan diluar rumah. Tidak ada termos air panas.

3.       Kemudahan akses :

Sebenarnya mainan, alat makan anak sudah cukup mudah dijangkau, namun masih ada gelas kaca yang ada di rak yang sudah dapat dijangkau anak

4.       Mengembalikan benda :

Masih ada benda yang belum ada ‘rumah’nya, contoh buku.

5.       Rapikan, jangan tunda :

Kadang, jika hujan deras, ada lantai basah karena atap bocor. Mulai ada lumut di lantai dekat mesin cuci, butuh dibersihkan sebelum menjadi bertambah banyak

6.       Rancang SOP : sampai saat ini belum ada

7.       Poster pengingat : sampai saat ini belum ada

8.       Pengaman tambahan : beberapa siku meja lancip belum ada pengaman

9.       Bentuk cinta

3 SOP penting yakni :

1.       Membuat tas darurat

a.       Informasi penting : nama lengkap, panggilan, ttl, nik, no BPJS, alamat, no HP, email, medsos, alamat dan kontak sekolah, kantor, orang tua, saudara kandung, keluarga luar kota, tetangga dekat

b.       Dokumen penting (fotokopi)

c.       Air minum

d.       Makanan

e.       P3K, obat pribadi, resep kacamata

f.        Senter dan baterai cadangan

g.       Korek api

h.       Kebutuhan linen : pakaian ganti, selimut, sandal/sepatu

i.         Peta

j.         Jaket pelampung

k.       Dll uang cash, charger hp, sanitari,

2.        Membuat peta jalan keluar darurat

3.       Kelengkapan di dalam rumah

a.       Nomor darurat

b.       Poster pengingat

METODE GEMAR RAPI

 Berikut adalah task 2 kelas gemar rapi dari Jofan Viradella. Rangkuman karakteristik dan 8 pilar metode gemar rapi.

Karakteristik Metode Gemar Rapi

1.       Pembentukan Mindset, Pendekatan Spiritual, Perubahan Habit

2.       Personalised, Potensi Individu, Ramah Anak

3.       Faktor Kesehatan, Menghargai Perasaan

4.       Safety First, Aman Kondisi, Aman Perbuatan

5.       Sustainable, Rumah Ramah Alam, Less-Waste, Tidak Konsumtif

8 Pilar Metode Gemar Rapi

1.       DIlakukan oleh OWNER

a.       Barang adalah tanggung jawab pemilik

b.       Berbenah wajib dilakukan owner, karena hal tersebut berkaitan dengan mengelola pikiran pemilik terhadap benda yang dibenahi

c.       Nilai sebuah barang berkaitan erat dengan pemiliknya

d.       Lakukan listing seluruh barang pribadi yang dimiliki

2.       Penguatan MINDSET sebagai pondasi awal

a.       Manusia punya kemampuan lebih untuk belajar seumur hidup

b.       Seseorang mencapai keahlian tertentu bukanlah kemampuan yang sudah melekat sebelumnya, melainkan usaha keras dengan maksud yang jelas

c.       Proses berpikir berkaitan dengan mindset. Bukan sukses vs gagal, namun pembelajar dan bukan pembelajar

3.       Perubahan kebiasaan sebagai tujuan (HABIT)

a.       Harus mampu ubah mindset, gaya hidup dan kebiasaan

4.       Pengurangan barang (DECLUTTER)

a.       Cukup

b.       Keinginan vs Kebutuhan

c.       Tanya saat seleksi barang : Apa masih bermanfaat dan kita gunakan? Apa menambah nilai untuk hidup kita (dunia dan akhirat)

5.       Menyesuaikan kondisi individu (PERSONALISED)

a.       Jangan membandingkan diri satu dengan yang lain. Memang berbeda baik dari karakter, kebutuhan individu, kebutuhan seluruh keluarga

6.       RASA sebagai prinsip (PRINCIPLES)

a.       Rapi dan teratur

b.       Aman dan nyaman

c.       Sehat dan bersih

d.       Alami dan berkelanjutan

7.       Memenuhi standar SAFETY dan HYGIENE

a.       Higienis : steril dari kuman dan sumber penyakit

b.       Jenis safety : general, specific (cth.balita), emergency (kebakaran/bencana alam)

c.       Home safety rules :

1)Gunakan alat dan bahan yang aman

2)Evaluasi tata letak benda

3)Mudahkan akses benda, terutama anak dan lansia

4)Ajarkan penghuni rumah untuk kembalikan benda ke tempat semula

5)Rapikan segera, jangan tunda

6)Rancang SOP keamanan dan keselamatan rumah Bersama penghuni rumah

7)Ajak penghuni rumah untuk saling ingatkan senantiasa bertindak aman

8)Pasang pengaman tambahan untuk anak, lansia, difabel

9)Ingat selalu, senantiasa bertindak aman adalah bentuk kepedulian/cinta pada seisi rumah

8.       Tidak mencemari lingkungan (ENVIRONMENT)

a.       Benda yang sudah dipilah dan tidak terpilih, Kelola dengan 8R

1)Refuse

2)Reduce

3)Reuse

4)Recycle

5)Rehome

6)Repurpose

7)Replant

8)ROT

Sunday, November 21, 2021

Mindset Gemar Rapi, Tipe Clutterbug dan Musim-Ku

Ini adalah tugas pertama kelas gemari pratama 6.

Sebelum berbenah, kita diminta untuk mengenali diri, refleksi, dan jurnaling. Dengan mengenali diri, kita akan dapat memprediksi hambatan apa yang akan terjadi saat berbenah. Di materi awal tentang tipe clutterer saya adalah tipe perfectionist dan sentimentalist. Perfeksionis itu tercermin saat ini, dimana saya menunda tugas hingga batas paling akhir karena saya membuat peraturan dalam diri,”Saya ga akan kerjakan tugas sebelum saya baca semua materi, dengar semua podcast, baca ebook dan menulis ringkasan dan paham betul.” Dan inilah yang terjadi. Batas tugas hampir habis, saya belum selesai, bahkan belum memulai membuat ringkasan, dan kalau saya tidak selesai tugas sampai batas waktu jam 08.00 hari ini, akan masuk kelas bimbingan. O’o, bahaya, karena dari pengalaman sebelumnya, jika saya sudah tertinggal jauh dari kelas, akan semakin tertinggal karena peraturan,”Saya harus paham betul sebelum ke materi berikutnya, saya harus mulai dari awal.”

Bismillah, saya kerjakan tugas pertama dulu ya, setelahnya baru membuat ringkasan, hehe.

Mengenal diri saat berbenah, salah satunya dengan tes tipe clutterbug. Di tes tersebut, saya termasuk cricket, namun saya kurang puas dengan hasil tersebut dan merasa bahwa ada 3 kumbang lain dalam diri saya, saya membaca seluruhnya. Dari cricket yang sesuai dengan saya adalah saya suka tampilan minimal clutter, di atas lemari, rak harus rapi, minimal tumpukan, atau kalau bisa bersih tanpa barang, akan lebih nyaman dihati. Saya juga menyimpan banyak kertas, contoh sertifikat seminar saat kuliah,’yang mungkin akan saya butuhkan nanti’ untuk CV, atau keperluan apapun itu yang belum saya ketahui. Saya juga akan menunda membereskan, menunggu sampai ‘container rumah barang’ ada, dan kalau sedang membereskan satu hal, saya akan gampang terdistraksi untuk membereskan hal lain, sehingga waktu membereskan akan lebih lama. Saya ingin membereskan dokumen, dan melabeli di cover folder dengan tulisan isinya dengan rinci, yang akhirnya tidak dikerjakan juga sampai sekarang.  

Musimku saat ini adalah musim berbalita, dan suami istri bekerja. Saya adalah seorang dokter dengan jam dinas 08-15, dan jaga oncall 24 jam selama 1 minggu selang seling, praktek 4jam sore-malam. Untuk pekerjaan rumah, saya dibantu mba ART yang sebentar lagi tidak dapat ke rumah setiap hari, hanya 2 hari seminggu. Anak saya yang akan berusia 4 tahun masih dirumah nenek, yang rencananya akan kami PAUD-kan saat jam kami berdua bekerja. Ini adalah saat yang sangat tepat untuk berbenah, agar tetap membuat saya waras saat saya berdua suami harus berbagi mengerjakan pekerjaan rumah nantinya. Di rumah, mainan anak dan buku sering berhambur saat jam main anak, dan sering dibantu bereskan oleh mba. Namun ketika saya berkesempatan, saya akan membereskan ulang dan menata sesuai ‘tempat’nya. Tapi saya belum menemukan metode yang tepat agar terlihat rapi dan tetap fungsional. Saya sering merasa lelah dan akhirnya menyalahkan pekerjaan saya, namun juga sadar bahwa itu hanya alasan. Jika saya dapat menyelesaikan masalah pembagian waktu dan prioritas saya, seharusnya saya bisa.

Mindset yang ingin ditumbuhkan yang jelas adalah growth mindset, mindset bertumbuh. Sebenarnya saya sudah beberapa kali mendapati hal tersebut dari diri saya. Saya dapat bertumbuh. Dalam hal memasak, awalnya tidak bisa dan enggan untuk memulai. Namun karena ada momen tidak ada mba ART dan saya bosan beli makanan, akhirnya saya manut pada resep youtube dan voila! Rasanya approved by suami sih, kadang juga anak suka. Jadi ada perasaan dalam diri bahwa, insyaAllah bisa, asal mau belajar.

Mama saya adalah orang yang sangat rapi, semua perabotan rumah, lipatan baju tersusun rapi, namun kenapa tidak menurun ke anaknya ya? Hehe, ini adalah alasan. Berbenah rumah agar menjadi rapi, bukan ‘penyakit’ menurun. Wiring tentang kerapian sudah ada, saya hanya perlu menemukan metode yang tepat, saya insyaAllah bisa. Mindset yang ingin saya tumbuhkan adalah mindset bahwa kerapian itu bisa dicapai. Berbenah bisa dilakukan oleh semua orang, asal mau dan tahu ilmunya.

Prioritas hidup saat ini, adalah anak, kesehatan diri, belajar, dan tak lupa kewajiban berbakti pada suami. Banyak hal yang saya inginkan, namun terlalu banyak sehingga hampir keseluruhan malah tidak terkerjakan. Terlalu banyak komitmen, yang tidak mampu saya lakukan semua. Oke, saya harus bisa fokus ke hal yang benar-benar penting menurut saya. Anak balita saya, saya perlu membersamai tumbuh kembangnya, mengajarinya adab. Kesehatan diri, saya perlu menjadi lebih fit, agar dapat mengerjakan aktivitas dengan lebih semangat. Saya perlu mengambil alih kegiatan memasak dan belajar untuk memulai pola hidup sehat. Belajar, wajib karena tanpa belajar rasanya otak kosong, hati hampa. Kewajiban berbakti kepada suami jelas harus menjadi prioritas, menjadikan rumah tempat kembali yang nyaman adalah salah satunya.

 

 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.