Saturday, July 23, 2016

Al Manar Islamic Studies Institute - Sekilas Cerita



Al Manar adalah kampus yang didirikan oleh ustadz-ustadz yang mayoritas alumni universitas timur tengah yang berdomisili di Balikpapan sebagai wujud kepedulian terhadap dunia dakwah dan syiar Islam. Mengajarkan berbagai ilmu yang kita butuhkan dalam kehidupan kita sebagai seorang muslim. 

Perkuliahannya terdiri dari 4 semester dengan mata kuliah seputar tauhid, fiqih, bahasa arab, tahsin dan lainnya. Rincian mengenai visi misi al Manar, mata kuliah yang diajarkan, ustadz yang menjadi pengajar, serta detail lain telah ada dalam brosur di bagian bawah artikel ini. Jadi untuk selanjutnya yang saya ceritakan adalah detail lain terkait al Manar versi saya ya.

Sebenarnya saya beberapa kali telah mendengar adanya al Manar, namun tidak mengetahui info pasti tentang perdaftaran, proses pembelajaran dan detail lainnya. Keinginan untuk menimba ilmu di al Manar baru terfollow up ketika ada mahasiswa al Manar di tempat saya bekerja. Jazakallahu khair untuk mas Arfan yang sudah berikan brosur al Manar kepada saya. 

Jadwal kuliah al Manar yang rutin di sabtu dan minggu siang Alhamdulillah tidak mengganggu jadwal kerja setelah dimodifikasi sedemikan rupa (hehe). Di brosur disebutkan bahwa perkuliahan adalah pukul 13.30-17.30, detailnya lagi, khusus untuk semester 1 dan 2, ada tambahan pelajaran bahasa Arab yang wajib diikuti, sehingga perkuliahan dimulai lebih awal yakni jam 13.00. Lebih tepatnya, jam 13.00-14.00 bahasa Arab, 14.00-15.30 makul pertama, 15.30-16.15 istirahat dan sholat ashar, 16.15-17.30 makul kedua. 

Berikut saya rincikan mata kuliah yang telah saya jalani, beserta ustadz yang mengajar dan buku yang dipakai 

Mata Kuliah
Pengajar
Buku
Semester 1
Bahasa Arab
Ust. Ismail Yahya Syah, Lc. Msi
Ustdz. Nurbaiti, Lc. MA
Al Arabiyah baina Yadaik
Fiqh Ibadah
Ust. Amrullah Abdul Karim, Lc
Tidak ada buku khusus. Beliau mengambil dari beberapa buku yang beliau punya.
Tahsin
Ust. Fakhrul Zaini, Lc
Tajwid Lengkap Asy Syafii terbitan Pustaka Imam as Syafii
Ulumul Qur’an
Ust. Nasrul Hamdi, Lc
Studi Ilmu-ilmu Al Quran karangan Manna Khalil al Qattan
Aqidah
Ust. Ahmad Shamdani, S.Fil.I
Tidak ada buku khusus. Namun saya pribadi (sekarang) membaca Kitab Tauhid karangan Syeikh dr Shalih bin Fauzan al Fauzan
Semester 2
Bahasa Arab
Ust. Ismail Yahya Syah, Lc. Msi
Ustdz. Nurbaiti, Lc. MA
Al Arabiyah baina Yadaik
Fiqh Muamalat
Ust. Amrullah Abdul Karim, Lc
Al Wajiz
Metode Studi Islam
Ust. Ismail Yahya Syah, Lc. Msi
Tidak ada buku khusus.
Sirah Nabi
Ust. Ali Jebran, Lc
Sirah Nabawiyah Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al Buthy
Ushul Fiqh
Ust. Fakhrul Zaini, Lc
Tidak ada buku khusus. Beliau mengambil dari buku yang beliau punya, kita mencatat apa yang diajarkan.





Beberapa Buku yang dipakai




Sedikit pendapat saya tentang beberapa mata kuliah di atas.

Bahasa Arab, pelajaran yang insyaAllah mudah jika dipelajari dengan tekun. Namun salah satu kendala saya adalah juarang sekali hadir di semester 2, sehingga saat ujian mulut tersenyum, tapi hati berteriak, “Huaa, andai bisa mengejar ketertinggalan!” InsyaAllah bisa dikejar dengan sedikit-sedikit mengerjakan latihan di buku, serta rajin membuka kamus Munawwir untuk mencari arti kata baru. Saya yakin 101% bakal remidi >_<

Fiqh Ibadah dan Fiqh Muamalah. Buku yang digunakan adalah al Wajiz, di dalamnya berisi dalil dari Quran dan Hadist terkait materi fiqh yang dibahas, cukup ringkas namun tidak ada salahnya menambahkan referensi dari buku lain agar lebih jelas dan mengerti poin-poin detailnya. Saya sendiri membuka sekilas Fiqih Sunnah karangan Sayyid Sabiq untuk mendapat versi detail dari materi yang dibahas.

Tahsin. Untuk mengetahui teori tahsin insyaAllah bisa dilakukan dalam 1 semester, tapi untuk praktik memperbaiki bacaan jujur saya rasa waktu yang dibutuhkan lebih lama dari itu karena butuh pembiasaan. Jadi saya anjurkan tidak hanya selesai belajar teori, tapi carilah guru untuk memperbaiki bacaan al-Qur’an.

Setelah rincian matkul, sekarang saya cerita tentang ujian. Ujian akhir semester adalah esai sekitar 3-5 soal, yang insyaAllah semua ada di buku ataupun kisi-kisi dan materi yang disampaikan. Soalnya boleh dibawa pulang dan masih tersimpan rapi dalam tas saya. (Silakan kontak saya jika membutuhkan, ga seru kalau saya share sekarang, kuliah aja belum, eh uda tau tipe soal ujian). Tips ujian, kerjakan sesuai perintah (so pasti lah, hehe). Perintahnya jawab 5 dari 6 pertanyaan, ya pilihlah 5 pertanyaan, jangan dijawab semua dengan maksud siapa tahu bisa nambah nilai kalau ada jawaban yang kurang. Tips kedua, jalani saja prosesnya, jika harus remidi ya diterima saja, toh jadinya lebih berilmu kan, dengan belajar untuk kedua kalinya (hehe)

Akhir kesimpulan, saya bagikan alasan saya belajar di al Manar :
1.       Karena ilmu dari ulama begitu berharga untuk disiakan. Dan seharusnya ilmu agama-lah yang diprioritaskan karena inilah ilmu yang kelak mengantar kita agar dapat selamat di kampung akhirat. (ini alasan kerennya)
2.       (alasan sebenarnya) Saya adalah tipe orang yang susah belajar tanpa dipaksa. Sengaja saya paksa diri untuk mengikuti berbagai pelatihan dan kegiatan, agar terpaksa ujian, sehingga (pasti) terpaksa belajar. Dan tidak salah kan jika awalnya memaksakan diri untuk sebuah kebaikan.
3.       Selain ilmu, kita akan bertemu sahabat baru, yang saya harapkan dapat menularkan kebaikannya pada saya (minimal mengingatkan untuk tidak sering-sering bolos kuliah). Bertemu sahabat baru, berinteraksi dengan berbagai karakter, mengajarkan tentang perbedaan dan bagaimana indahnya jika dapat serasi bersama menuju pribadi yang lebih baik.

Sedikit kata yang melecut semangat saya, dan saya tempel dalam kamar

Bila engkau tidak dapat menahan lelahnya belajar, engkau harus sanggup menahan perihnya kebodohan (Imam Syafi’i)

Abdurrahman bin Abu Hatim berkata,”Ilmu –agama- tidaklah bisa diraih dengan badan yang bersantai-santai

Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga (HR Muslim)

Dan kata-kata pada diri sendiri : 
Allah mencabut ilmu dari suatu kaum dengan mewafatkan para ulama. Teruslah menimba ilmu dari ulama selama masih ada kesempatan. Sibuknya engkau sama sekali bukan alasan, bukankah mereka jauh lebih sibuk? Lelahmu pun seharusnya bukan penghalang, bukankah mereka lebih lelah? Enam belas tahun rela kau habiskan menuntut ilmu dunia mulai sd, smp, sma, kuliah. Dan sekarang 48 jam seminggu kau gunakan untuk bekerja. Apakah meluangkan 8 jam dari 7 harimu pun tak bisa kau usahakan?

Semoga Allah memberikan kemudahan bagi para penuntut ilmu. Sedikit hadis menjadi penutup,,
“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Dalam Shohihul Jami’, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Duhai pribadi yang haus ilmu, apalagi yang kau tunggu?


 

Thursday, July 21, 2016

Khawatirkan ia


Sebuah doa agung yang diajarkan Rasulullah saw atas pinta Abu Bakar

Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsira wa laa yaghfirudz dzunuba illa anta faghfirli maghfiratan min ‘indika  innaka antal ghafurur rahim
Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diri sendiri dan tidak ada yang mampu mengampuni dosa melainkan Engkau, maka berilah ampunan kepadaku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha penyayang.[1]

Tak perlu kau risaukan rezekimu. Ia tak kan terlambat, tak pula tertukar apalagi tertinggal.

Janganlah kamu merasa bahwa rizqimu telat datangnya, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia mengenyam jatah rizqi terakhirnya (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Khawatirkan dosamu, yang bertambah tiap detiknya, yang tak kau cuci dengan taubat
Khawatirkan amalanmu, yang banyaknya menyilaumu, bisa jadi ia hanya fatamorgana
Yang manakah dari amalmu yang diterimaNya? Bahkan kekasih Allah, Ibrahim dan sang putra Ismail berdoa selepas membangun Kabah

"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"......(QS Al Baqarah : 127)
....... dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al Baqarah : 128)

Harimu kau isi dengan lelah tanpa niat, peluh tak berpahala
Berkurang usiamu, namun tak bertambah bekalmu. Kampung akhirat mana yang kau tuju?

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, amal yang tidak diangkat (kelangit) dan do’a yang tidak didengar”.[2]
  


Izinkan Aku Mendekat...



Dibalik buku kedokteran yang kau anggap paling hebat
Diantara tumpukan buku yang belum kau baca
Dibalik novel nan apik yang menguras jiwa

Dibalik hari panjangmu yang dipenuhi kesibukan
Diantara lelahmu yang kau berlindung dibaliknya
Dibalik prioritasmu yang belum kau susun sebagaimana mestinya

Ada hal yang harusnya kau rindu membacanya
Menangis ketika mentadabburinya
Rindu ketika jauh darinya
Susah payah kau luangkan waktu untuknya
Tak pernah lelah membatasimu dengannya
Yang pertama kali kau prioritaskan untuk ditemui ketika mata bertemu fajar

Al Qur’an...

Betapa dirimu begitu agung,
Tak mau kau singgah pada hati yang kotor
Yang menduakanmu dengan musik dan kata-kata melenakan
Yang masih saja alpa dan maksiat di pagi dan malam harinya

Sungguh, membacamu di pagi dan sore harinya,
Adalah karunia terbesar seorang hamba
Yang Ia berikan pada yang terpilih
Yang terbaik dari yang terbaik

Memang hubunganku denganmu belum harmonis
Dalam hatiku masih ada rumput-rumput alpa yang mengotori
Pun tak jarang aku membaca tanpa memahami
Hanya sedikit saat dimana air mata ini menetes, hati ini tersungkur
Akupun berlindung dibalik alasan tak masuk akal kesibukan dan kelelahan

Tapi, janganlah menjauh dariku
Betapa keringnya hati ini tanpamu
Jasad tanpa hati, rumah yang akan roboh, hidup tapi tak bernyawa

Kutahu keluarga yang menjadikanmu perekatnya
Betapa mereka hidup dalam harmonis
Kasih sayang begitu terasa, hidup lapang tanpa drama

Jadikan aku mencicipi kehidupan mereka
Merasakan manisnya hidup bisa bermesra denganmu
Kalam dari Rabb Semesta Alam

Ya Allah, jadikanlah al Qur’an yang Agung sebagai penyejuk hati kami, cahaya bagi dada kami, pelipur kesedihan kami, dan pengusir gundah gulana kami..
 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.