Thursday, December 15, 2011

Mengeja Mimpi

Terkadang jenuh menghinggap di hari. Dan sayangnya terkadang itu adalah saat ini. Saat jalan menuju mimpi satu persatu mulai terdefinisikan, dan saat itu pula jalan-jalan itu semakin kabur dan samar, seakan kabut berlomba denganku untuk menutup dan menghalangi dari menempuhnya.

Aku tidak mau kalah dengan kabut. Akan ada saat ia menghilang,dan detik itu mimpiku akan semakin terang-pasti. Banyak dongeng menjual mimpi sempurna. Menjadi peri cantik hinggap di bunga, menjadi putri manis yang menunggu dalam pondok mungil di hutan. Tak lama, pangeran berkuda putih pun datang dengan gagahnya, tak lupa membawa setangkai bunga yang ia sembunyikan rapi di balik jubah anggun. Lengkap kebahagiaan putri itu. Bak ratu dalam istana impian.

Namun kejadian tak semulus itu, sang pangeran ternyata baru saja belajar berkuda, dan kudanya pun baru belajar berlari dan bergaya. Saat kuda ingin bergaya dan ia mengayun-ayunkan kedua kaki depannya di udara layaknya kuda perang siap dalam pertempuran, pangeran gugup dan terpelincir. Ia terjerembab dalam tanah hutan yang masih basah oleh hujan, bunga apiknya pun ikut merasakan lumpur. Kemudian dengan agak sungkan, ia menyerahkan bunga lumpur itu kepada sang putri. Putri manis bahagia dengan pemberian tulus pangeran, dan ia ingin berjalan cepat menujunya. Sayang gaun barunya dijahit agak kepanjangan dan ia baru saja belajar memakai highheels, kaki satunya menginjak bagian depan bajunya. Dan hasilnya sama dengan pangeran! Berbaur lumpur depan pondok rumahnya.

Wahai diri, mimpi memang indah, dan jangan pernah takut bermimpi! Tinggikan mimpimu. Namun sadar pula, bahwa kau juga membawa konsekuensi dari mimpi itu. Dan jalan itu tak semulus tol. Terjatuh, tersandung, terjerembab, itu pasti. Kabut pagi tak kalah untuk menemani dan menutupi jalan itu. Jenuh tak lupa untuk menghampiri. Pangeran-pun tak sesempurna harapan, putri-pun sesungguhnya masih belajar.

Ya, hanya orang yang mau berusaha lebih yang akan berhasil. Mau bersabar untuk terus tetap berjuang dan bertempur untuk meraih mimpinya. Kabut semakin tebal, pertanda semakin dekat pula kepada waktu dimana ia akan hilang. Terus belajar, berusaha, dan bertawakkal. Dan rasakan kenikmatan indahnya perjalanan menuju mimpi. Lengkungkan senyum indah penuh optimins. Secantik senyum putri yang terus belajar.

*Menulis dalam rangka menghibur dan mensugesti diri. semangat!!! ^^ jangan berhenti dan lakukan yang terbaik!!
 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.