Friday, November 12, 2021

Tentang Clutter

Ini adalah task 0 Kelas Gemari Pratama, dari Jofan Viradella, kelas GP6K2. 

Clutter adalah bahasa Inggris dari kekacauan/kebisingan/kekusutan/keributan. Clutter adalah sesuatu yang tidak enak dilihat, didengar dan dirasakan. Dalam hal rumah yang tidak rapi, clutter dapat berupa benda-benda yang bertebaran dan tidak memiliki 'rumah' ataupun benda berserakan yang tidak dikembalikan ke tempat asalnya setelah tidak digunakan. 

Clutter dapat juga berupa tumpukan benda-benda yang terabaikan dan tidak digunakan secara optimal. Bila dihubungkan dengan pekerjaan, clutter adalah pekerjaan yang tidak kita cintai, namun terpaksa harus kita jalani sepanjang hari. 

Clutter disebut siklus karena akan terjadi proses berulang, mulai dari stress, overwhelm dan tidak nyaman, menjadi malas untuk membersihkan rumah, terbiasa dengan berantakan, terlalu banyak barang, storage penuh dan rumah terasa sempit, menyebabkan stress dan siklus clutter terjadi

Clutter menyebabkan stress, sulit mencari barang, lelah, mudah lupa, sering terlambat, sumbu pendek, sulit konsentrasi, tidak aman, dan susah tidur

Dampak clutter yang terjadi pada saya adalah stress melihat barang berantakan, lelah sebelum membereskan, lebih mudah tersulut emosi, sulit konsentrasi karena terus membayangkan bagaimana bisa membuat itu menjadi rapi

Rumah yang saya tempati saat ini adalah rumah dinas, dengan 1 ruang tamu, 1 ruang makan sekaligus dapur, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan ruang belakang untuk tempat mesin cuci dan jemur

Kondisi rumah saya saat ini, sebenarnya tidak terlalu berantakan, tapi tidak juga dalam level rapi yang saya inginkan. Hampir semua barang sudah punya 'rumah'nya masing-masing, namun belum terorganisir dengan baik. Yang terlihat mata, storage penuh dan tidak rapi, walaupun barang tidak terlalu banyak. Harapan untuk rapi itu ada, dan sudah dibayangkan, namun susah di eksekusi. 

Di ruang tamu, ada rak sepatu yang diatasnya masih tertumpuk buku-buku. Buku-buku tersebut sebenarnya sudah ditempatkan di rak, namun pintu rak rusak, anak menghambur buku yang terlihat, sehingga mau tidak mau 'diselamatkan' dulu di tempat yang lebih tinggi. Rak sepatu itu sendiri masih ada sepatu yang jarang dipakai, tapi sayang dibuang. Sepatu itu memakan tempat, tapi tidak menyenangkan untuk disimpan

Di ruang makan dan dapur, terdapat meja kompor dengan storage 2 pintu di bawahnya tempat alat masak yang besar dan agak jarang dipakai (presto, panci rebus mie, toples kaca, panci aluminium besar). Toples kaca, panci besar sebenarnya jarang dipakai, namun karena itu pemberian mertua, saya takut ditanya kalau barang tersebut tidak ada. Kalau panci rebus mie ini saya beli, namun ternyata tidak terpakai

Disamping meja kompor, terdapat tempat cuci piring, disampingnya ada rak cuci piring, dan tempat bumbu. Piring dan sendok hanya ditaruh secukupnya, sisanya ditaruh di lemari dan hanya dikeluarkan kalau ada tamu datang. 

Tempat bumbu sudah berusaha dirapikan, tapi belum maksimal. Rencananya, tiap bumbu kering ditempatkan terpisah dan diberi label, disusun rapi agar telihat mana yang habis. Tempat beras dan telur sudah dibeli dan cukup membantu membuat terlihat lebih rapi. 

Rak pintu dibawahnya tidak ditempati makanan karena sudah tidak layak, hanya untuk 'rumah' pipa sisa dan alat nukang minimalis. Dulu tempat ini dihuni kecoa, namun sekarang sudah dibersihkan

Di seberang meja kompor ada rak piring besar, kulkas 2 pintu, meja tempat galon dan magic jar. Masih ada yang mengganjal dan tidak enak telihat karena masih ada banyak barang di atas kulkas dan ada juga di atas lemari. 

Beranjak ke kamar tidur, barang cukup dan tidak penuh, hanya satu lemari baju, satu lemari serbaguna, dan tempat tidur. Lemari baju saya sudah dilengkapi cermin, sehingga tidak perlu tempat tambahan. Hanya saja didalamnya baju tidak tersusun rapi. Dulu sempat dilipat dengan teknik konmari, tapi tidak bertahan lama, dan jadinya seperti saat ini terlihat. Ada juga beberapa (banyak) baju, disimpan tidak dipakai, di buang takut ditanya. Ini memakan tempat yang lumayan juga, kurang lebih 2 keranjang


Kamar tidur bude ART terisi dengan 1 lemari mainan yang diatasnya ada TV dan mainan juga karena tidak cukup dalam lemari. Dua lemari baju yang masih cukup banyak tempat kosong belum terisi optimal. Disamping tempat tidur, ada baju belum terlipat. 

Diatas lemari, ada kereta anak, kursi makan anak pembelian mertua. Tidak saya donasikan, karena insyaAllah bisa untuk adek kelak. Ada juga koper isi baju anak. Rencananya baju anak berjumlah 3 'kresek merah' akan saya pilah, mana yang akan tetap saya simpan, mana yang dilepaskan. Namun tak kunjung menemukan waktu yang tepat. 

Untuk kamar mandi, saat ini saya cukup senang, karena sudah membuang pipa shower yang tidak berfungsi. Ada 1 rak tempat sabun dan sikat gigi, tidak banyak barang, tidak berantakan, namun bisa lebih rapi lagi. 

Saya ingin rumah yang rapi, tidak butuh banyak waktu jika berbenah, penuh barang yang optimal dipakai. 

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.