Sunday, September 4, 2016

Seminar Parenting Nabawiyah (Day 1 Part 1)





Berikut adalah ringkasan diskusi dan catatan singkat dari seminar Parenting Nabawiyah di Hotel Sagita, 3-4 September 2016 yang dibawakan oleh 3 narasumber, ust Budi Ashari, Lc ; ust Achmad Arief ; Poppy Yuditia, M.B.A.

Sebelum membaca lebih lanjut ringkasan dibawah, ada hal yang patut diketahui :
  • -          Sebagian besar catatan dibawah adalah omongan dari pemateri yang tidak ada dalam slide, dan ditulis semampunya oleh saya à bisa jadi tidak runut atau urut antar paragraf
  • -          Ayat Al Quran hanya saya tulis nomor surat dan nomor ayat, silakan mencari dan membaca terjemahnya sendiri
  • -          Hadist dan kisah ditulis singkat, silakan mencari redaksi utuhnya
  • -          Untuk soft file power point silakan hubungi saya insyaAllah akan dikirim via email

Kembali ke topik Parenting Nabawiyah, Ada 6 materi yang dibawakan kali ini,
  • -          Al Qur’an dan sosok Muhammad sebagai Rujukan Dunia Parenting (ust Budi Ashari, Lc)
  • -          Harmonisasi Suami Istri (ust Achmad Arief)
  • -          Keselarasan antara Rumah dan Sekolah (ust Achmad Arief)
  • -          Pembelajaran dari Masa Hamil, Melahirkan, Menyusui dan Menyapih (Poppy Yuditia, M.B.A.)
  • -          Peranmu Surgamu (Poppy Yuditia, M.B.A.)
  • -          Perbedaan Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan (ust Budi Ashari, Lc)

Al Qur’an dan sosok Muhammad sebagai Rujukan Dunia

Manusia selalu butuh rujukan. Penelitian hanya menguatkan, rujukan dan landasan utama adalah Al Qur’an. Jangan jadikan penelitian sebagai rujukan, karena ia bersifat dinamis dan selalu berubah.

Standar berdasar penelitian? Tahun 1993 penelitian mengemukakan musik mozart meningkatkan kemampuan otak. 15 tahun kemudian, penelitian lain membantah hal itu dan menyimpulkan bahwa tidak ada stimulus yang mendorong peningkatan kemampuan saat mendengar musik mozart. See? Penelitian bersifat dinamis dan selalu berubah.

Untuk musik sendiri, ada pembahasan khusus terkait itu, tapi coba kita dengarkan salah satu pendapat , yaitu dari Mishary Rasyd,”Saya punya keberatan dalam hati untuk mengharamkan musik, tapi telinga saya tidak mendengarkan musik.”

Mana yang benar menurut anda? Hati-hati, jangan mengikuti kebanyakan orang. Al Qur’an dan Sunnah adalah rujukan final bagi mereka yang mengaku beriman pada Allah swt. Al Qur’an terbuka untuk diteliti, terbukti pula secara empirik, selama >1500 tahun, tidak ada satupun penelitian yang dapat membuktikan ada kesalahan pada Al Qur’an! (dan tidak akan pernah ada)

Lihat contoh dan ikuti. 3 : 31. Jangan terkungkung dengan kata “modern” dan “beda zaman”, selesaikan kasus hari ini , dengan cara yang dicontohkan Rasul, dengan kaidah-kaidah yang ada. “Ustadz, sekarang ada narkoba, dulu ga ada.” “Narkoba, khamr, efeknya sama : mabok, maka lihat bagaimana kisah pelarangan khamr dulu. Kalau mau jujur, orang Arab lebih ‘gila mabok’, ga mudah lepas dari khamr, namun lihat, ketika telah final turun ayat al Qur’an tentang pelarangan khamr, maka Madinah pun (baca : padang pasir) banjir khamr sampai dengan telapak kaki.”

Maka, ikutilah manusia terbaik, yang sudah mendapat stempel dari 3 sisi! Dari langit, “dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Dari beliau sendiri,”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq.” Dan dari tempat paling tersembunyi, dari istri beliau,”Seperti itulah akhlak Rasulullah saw, seperti Al Qur’an”. Dan perkataan mana yang paling jujur selain dari orang terdekat?

Kebanyakan dari kita, sudah belajar ilmu parenting ke baanyak sumber, ke seemua tempat, ke baanyak orang, kecuali ke Rasulullah. Maka sekarang, cukupkanlah Rasulullah sebagai contoh, ikuti teladan terbaik.

Harmonisasi Suami Istri

Tiru komunikasi rasul dengan istrinya. Tidak semua masalah diselesaikan secara verbal. Banyak komunikasi nonverbal yang dilakukan rasul, melalui parfum, panggilan yang berbeda, dsb.

Tugas besar ayah. 66:6. Jaga diri dan keluarga dari api neraka. Jangan sampai ada amalan ahli neraka di keluarga kita. Pelajari tentang halal dan haram. Bagaimana cara melepaskan diri dari riba.

Jadilah lelaki setegar pilar. 4:34. Lelaki tangguh. Qowwam. Mempunyai kelebihan di 2 poin yakni 1. Ilmu dan kesholihan 2. Nafkah >> menafkahkah sebagian hartanya. Terkait poin 1, ust Budi’s quote : Kalau para ayah sudah bangga dengan hanya bawa uang pada keluarga, maka Dompet Dhuafa lebih mampu untuk memberi makan anak-anak mereka. Jangan berikan “cek kosong” pada istri >> “terserah deh anak mau sekolah dimana”

Ilmu dan kesholihan itu penting. Khalifah Umar bin Abdul Azis rutin di tiap Jumat memurajaah hafalan ke-17 anak-anaknya  >> Bagaimana dengan kita? Apakah para ayah sesibuk khalifah? Apakah anaknya sebanyak anak khalifah? Umar bin Khaththab berpesan ajarilah istri kalian surat an Nur >> Maka sudah sewajarnya para suami paham terlebih dahulu, kemudian mengajarkan.

Terkait poin 2. Menafkahkan sebagian hartanya. Maka sudah sewajarnya suami tidak memberikan semua harta pada istri. Abdullah bin Abbas berkata Lelaki bodoh yang menyerahkan semua harta pada istrinya. Muncul pertanyaan“Berarti, suami tidak percaya pada istri kalau istri bisa kelola?” Pertanyaan kemudian dibalik,”Berarti istri tidak percaya pada suami selaku pemimpin?”

Jangan tiru harmonisasi ala Abu Lahab. Awalnya, Muhammad adalah ponakan yang paling dicinta Abu Lahab. Buktinya? Saat budak Abu Lahab memberitakan tentang kelahiran Muhammad padanya, maka ia membebaskan budak tersebut karena kabar gembira yang ia bawakan. Namun, hidayah Allah tak datang padanya. Abu Lahab kemudian menentang dakwah Rasul. Ia bersama istrinya bekerja dalam ‘harmoni’ mengganggu Rasul.

Kesedihan Asiyah. Salah satu dari 4 wanita terbaik. Istri dari Penguasa, tinggal di istana, namun apa yang ia minta? 66:11. Meminta dibangunkan rumah di surga, karena tanpa harmonisasi istananya saat itu tak pernah layak disebut rumah.

Goyahnya Harmoni. 66:10. Khianatnya istri Nabi Nuh dan Luth. Khianatnya istri nabi ini bukan selingkuh, namun ia khianat terhadap syariat yang dibawah oleh suaminya. Dan yang menjadi korban adalah anaknya, salah seorang anak Nabi Nuh adalah orang yang tidak selamat. Ibrah dari kisah Asiyah dan istri Nabi Nuh: ketika suami ‘error’ maka istri yang jadi korban. Ketika istri ‘error’ maka anak menjadi korban. Jangan jadikan kisah Nabi Nuh menjadi pembenaran “Lha anak nabi saja ada yang tidak sholeh koq.” >> karena itulah Nabi Nuh ditegur oleh Allah.

Mendidik adalah tugas ayah, anak butuh sapaan ayah. Kadang ayah merasa seperti Ibrahim yang dapat meninggalkan anak dalam waktu lama, tapi ia lupa menyiapkan istri laiknya Hajar. Potret Hajar >> potret istri dengan kedalaman aqidah.

Bahasa “kode”. Kisah Ibrahim-Ismail dan istrinya Ismail (ganti palang pintumu, pertahankan palang pintumu = ceraikan istrimu , pertahankan istrimu) . Tidak layak istri seorang nabi masih meributkan soal dunia, oleh karena itu Ibrahim meminta Ismail menceraikan istrinya yang awal.  Ibrah >> Kepahaman anak terhadap ayahnya walaupun hanya dengan bahasa “kode”. Ayah tetap berhak memberi nasehat pada anak walaupun anak sudah menikah.

Ibu, mempunyai peran luar biasa di masa awal pertumbuhan anak. Perhatikan amalan harian ibu, karena itu berpengaruh pada anak. Lihat yang mengasuh nabi (3 laki dan 6 perempuan), hanya 1/3 dari laki yang tidak beriman, dan 1/6 dari perempuan yang tidak beriman. Pelajaran : peluang ke-error-an wanita yang dibolehkan lebih sedikit. 3 laki dan 6 perempuan yang mengasuh nabi: Abdul Muthalib, Abu Thalib, suami Halimah --- Aminah, Halimah ibu susuan nabi, Syuaibah budak abu Lahab, Ummu Aiman, Syaimah putri Halimah

Kisah Maryam. Imron ayah Maryam meninggal saat Maryam lahir. Lalu peran ayah digantikan oleh pamannya, Zakaria. Ibrah : Allah tidak ridho anak yang menjadi salah satu dari 4 wanita terbaik ini tidak diasuh oleh ‘sosok’ ayah >> jangan sampai peran ayah hilang.

Allah menggunakan kata Qanitin untuk Maryam (padahal seharusnya Qanitat untuk perempuan, Qanitin adalah taat yang dinisbatkan untuk laki). Mengapa? Karena ketaatan Maryam setara dengan ketaatan laki (maksudnya ketaatan seorang nabi). Mengapa? Karena ia wanita yang menjaga kehormatannya, dan ia selalu membenarkan tiap perintah Tuhannya.

Selalu hidupkan dialog iman dengan anak, terutama usia < 5 tahun. Allah membuka lisan anak kita untuk bertanya agar kita dapat memasukkan nilai aqidah ke mereka. Ketika ada pertanyaan,”Kenapa matahari ga sebesar bulan?” Jawablah,”Begitulah Allah menciptakannya nak.”

DISKUSI

Barat menutup jalur kurikulum pendidikan >> ini yang parah. Anak tahu Marcopolo, tapi tidak tahu Ibnu Batutah, laksamana Cengho. Kita “terpesona” dengan kurikulum mereka. Kadang menganggap “kecil” kurikulum Islam, padahal Islam telah menguasai dunia 1400 tahun, kurang empirik apa lagi? Pendidikan Islam yang terbaik. Hanya kitalah yang terputus dengan generasi itu.

Visi keluarga muslim harus jelas. 66:6. Belajarlah dari keluarga yang disebutkan dalam Qur’an, baik itu karena kebaikan ataupun sebaliknya, yakni keluarga Ibrahim, Ali Imron, Abu Lahab, Fir’aun, Istri Nabi Nuh dan Luth

Sampai sejauh mana intervensi orang tua terhadap anak? Orang tua punya tanggung jawab mencarikan jodoh untuk anak yang bisa melanjutkan kesholihan yang telah dibangunnya. Lihat kembali kisah (Ibrahim-Ismail-Istri Ismail yang diminta cerai/dipertahankan) (Rasulullah-Aisyah-Abu Bakar sebagai orang ke-3 yang menjadi hakim antara mereka) (Rasulullah dan Istrinya setelah perang Khaibar)

Kapan diputuskan cerai? Jangan bicara cerai sebelum berbicara cara mendidik istri, berikan sentuhan iman. Saat Umar ditanya oleh salah seorang lelaki,”Bolehkah menceraikan istri karena sudah tidak cinta?” Lalu jawaban Umar,”Apakah pernikahan harus dibatalkan hanya karena tidak ada cinta? Lalu dimana jasa yang diberikan istrimu selama ini?” Istri – dapur sumur kasur (Lihat video Ibu, Pulanglah...oleh ust Budi Ashari, Lc)



0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.