Saturday, February 4, 2012

Heart Earthquake

Telah terjadi gempa baru saja! Dimana? Dihatiku. Dengan sekali pukulan di titik terlemah, gempa ini seakan sosok atlit pencak silat, atau ahli fisika yang dengan perhitungannya mengetahui titik lemah lawan, memukul dengan satu pukulan cepat dan efisien, meluluhlantakkan kota yang selama ini aku bangun.

Yap, tak ada guna menyesali gempa, dalam kejadian ini ada bangunan yang akhirnya berkeping-keping, namun ada yang masih tetap kokoh walaupun dihempas apapun, dan semoga bangunan itu adalah iman. Yang memilih hancur berkeping adalah tentu saja bangunan kelemahan, bangunan kekecewaan, bangunan harapan berlebihan, dan bangunan topeng palsu.

Ada yang mengira bencana gempa sebagai cobaan, ada yang menganggap sebagai anugrah. Dua-duanya pun boleh. Yang menganggap sebagai cobaan tentu saja akan menginstrospeksi diri, adakah yang salah dalam perbuatan selama ini, atau ia akan menangis yang akan membuatnya lebih dekat pada sang Pencipta. Yang lainnya yang menganggap sebagai anugrah pun sah-sah saja. Ia berbaik sangka padaNya, bahwa ini adalah semata demi kebaikannya, dan awal menuju pembangunan kota baru. Bangunan yang kokoh akan ia pelihara, bangunan yang rusak akan ia ganti dengan yang lebih kokoh lagi. Perubahan harus senantiasa dilakukan, life must go on.

Ada salah satu kisah instrospeksi bagiku. Suatu hari, sebuah lembaga amil zakat menawarkan program : pemberian Alqur’an Tajwid gratis bagi beberapa donator yang termasuk dalam beberapa kriteria. Kriteria tersebut adalah yang pertama ia merupakan donator baru, yang kedua ia donator lama yang meningkatkan jumlah sedekahnya, atau yang ketiga ia donatur lama yang memberikan sedekah dengan nilai tertentu secara isidental. Ada seorang anak yang telah lama menjadi donator di lembaga ini. Anak tersebut tertarik untuk mendapatkan Alquran tajwid, dengan niat ia akan lebih mudah membaca Alquran dengan tartil. Ia mengambil cara yang kedua, meningkatkan sedekah. Akhirnya ia mengkonfirmasi pada layanan hotline lembaga tersebut.

Akhir kisah menyenangkan bila anak tersebut meningkatkan sedekah dan mendapatkan alquran itu. Namun bukan itu yang terjadi. Alquran itu habis, dan walaupun anak ini meningkatkan sedekah ia tidak berkesempatan mendapat Alquran. Disinilah sikap ‘selalu memperbaiki niat’ berperan. Jikalau anak tersebut berniat meningkatkan sedekah dan sekaligus mendapat Alquran, itu sah dan baik. Jika anak tersebut tidak mendapat Alquran yang akhirnya membuat ia membatalkan niat meningkatkan sedekah, perlu ia pertanyakan keikhlasan dan tujuan ia meningkatkan sedekah. Allah Maha Tahu, Allah Maha Penyayang. Ia bantu hambaNya untuk membersihkan niatnya. Kalau ia menjalani yang kedua : meningkatkan sedekah walaupun tidak mendapatkan Alquran-insyaAllah itu yang terbaik baginya. Ikhlas itu yang diuji. Ikhlas bukan berarti tidak berat. Berat, namun tetap dijalankan, insyaAllah berpayah-payah dalam mengais ridhoNya, itu yang lebih indah.

Gempa tadi momentum kesekian bagiku, untuk kembali menoleh dan melihat niat awal. Memperbaiki bila ada yang salah, mengokohkan bila itu telah benar. Niat untuk memperbaiki diri dan mendekatkan kepadaNya semoga tidak terkotori bunga nafsu, yang indah hanya pada nampakannya. Semoga Allah membersihkan puing-puing, dan ikut membimbing dan membantu terwujudnya kota madani dalam hati ini. Bismillah. 
 
Allah, hamba ingin menjadi generasi kuat pengganti yang lemah, yang tidak takut dengan celaan orang-orang yang suka mencela, yang mencintaiMu dan Engkau cinta pula. Dan tidak sendiri dalam generasi ini, bertemu dengan sosok-sosok tangguh yang menemani.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Maidah : 54)

Balikpapan, 30 Januari 2012 , 06.10 WITA. 

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.