Pagi tadi aku langsung disambut ibu dengan bayinya yang baru
berusia 2 hari. Bayi laki-laki,kecil sekali, 1900 gram, sekilas dengan turgor
yang menurun. Ibunya mengeluhkan, tali pusat bayinya berdarah. Sedikit bau
tidak enak tercium, dan benar, ada sedikit darah, serta garam yang dibubuhkan
di atasnya. Usut punya usut, persalinan bayi tersebut ditolong oleh bidan tak
bersertifikat, alias dukun bayi. Tak ada injeksi Vit K, terlebih imunisasi
Hepatitis B.
Yang dapat kami lakukan di klinik itu adalah perawatan tali
pusat sederhana, kemudian memberi rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
mendapatkan perawatan selanjutnya : injeksi Vit K, imunisasi Hep B, dan lainnya
yang diperlukan. Edukasi keluarga pun aku lakukan. Fasilitas ‘terdekat’ adalah
RSU kabupaten, yang ternyata harus ditempuh dengan speedboat 20 menit, ditambah
perjalanan darat sekitar 30 menit. Biaya speedboat normalnya 20rb per orang,
namun bila hanya 3 orang yang akan naik, berlaku harga charter 100rb untuk
sekali perjalanan. Sederhananya, untuk biaya transportasi pulang pergi demi
mendapatkan inj Vit K dibutuhkan biaya 400rb. >_<
Tidak tega aku merujuknya, namun tambah tidak tega untuk
tetap membiarkan kondisinya seperti itu. Vit K oh Vit K, sederhana sekali bila
terdapat fasilitas itu di Puskesmas namun itu belum memungkinkan. Untuk ke
depannya, sepertinya aku perlu berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat,
untuk tahu bagaimana penanganan kasus seperti itu di masa sebelumnya.
Edukasi ke ibu dan keluarga mengenai persalinan yang
sebaiknya ditolong tenaga kesehatan (bidan) perlu digalakkan. Penanganan pada
bayi berat lahir rendah, serta perawatan tali pusat yang baik juga diperlukan.
Edukasi, edukasi, tuntaskan masalah Vit K yang ‘Mahal’.
0 komentar:
Post a Comment