5 Rajab 1435H
Jadwal panjang harus ku hadapi hari ini, jaga di Jenebora
dari jam 9 pagi sampai 16 sore dengan perjalanan pulang pergi memakai speedboat.
Dilanjut menggantikan dokter jaga di Sepinggan sampai jam 9 malam. Kalau dinas
lanjut seperti ini, aku membawa baju ganti, dan mandi sore di tempat kerja,
seperti merasakan jaman DM kembali, hehe. Capek kah? Awalnya tidak, habis mandi
jelas badan terasa segar, pasien yang datang pun tidak terlalu banyak. Keadaan
aman terkendali.
Bada Magrib menjelang isya, barulah muncul perasaan,”Kok ga
berhenti-berhenti ya? Perasaan tidak ada suara ramai dari ruang tunggu, tapi
antrian tak kunjung selesai.” Waktu praktek tinggal 45 menit lagi, antrian
masih diatas 10 nomor, speed
memeriksa pun ku percepat. Percepat baca anamnesa, konsentrasi pemeriksaan, dan
edukasi cukup singkat saja. Alhamdulillah pukul 21.15 selesai sudah.
Saat berjalan keluar, aku tengok bapak yang membawa anaknya
berobat barusan, naik motor berempat : si bapak, istrinya, dua anak yang tadi
berobat, batuk dan pilek keluhannya. Ia termasuk salah satu yang menggunakan
jasa BPJS. Kenapa aku bisa tahu? Karena memang rata-rata pasien di klinik
tersebut adalah peserta BPJS. Embusan rasa haru muncul saat melihat keluarga
itu. Entah berapa kilo mereka menempuh jarak, berkendara motor di malam hari
berbekal selembar jaket, datang berobat demi anaknya. Dan akhirnya mendapat
obat minimalis standar formularium BPJS. Andai mereka tahu harga obat standar,
andai mereka tahu berapa harga pelayanan yang ditetapkan untuk tenaga medis
yang melayani. Dan andai-andai yang lain. Sedih karena kesehatan di negara ini
‘dihargai’ dengan tidak wajar—belum wajar,setidaknya untuk saat ini (pastinya
ada perbaikan ke depan, semoga)
Terlintas sedikit
perasaan bersalah, bila melayani mereka dengan seadanya. Tidak masalah dengan
obat yang mungkin tidak mahal, asal pelayanan dan edukasi dari tenaga medis
yang baik, aku harap mereka puas. Tidak perlu mereka tahu tentang harga. Yang
mereka tahu cukup ini, saat mereka sakit dan butuh pertolongan, kami, tenaga
medis, ada untuk melayani. Teringat kembali kata-kata hipocrates,”to Cure seldom, to relieve often, to Comfort always.”
0 komentar:
Post a Comment