Monday, February 16, 2015

Good Bye...TKHI 15



“Del, ayo daftar PKHI, dibuka sampai tanggal 8 Februari,” ajakan dari Puri tak segera kutindak lanjuti. Sibuk kah? Enggak juga, hanya belum bisa membagi waktu. Mendekati tanggal 8 Februari, Puri beri kabar lagi, pendaftaran PKHI diperpanjang lho sampai 15 februari! Oke, aku bersemangat. Sertifikat ATLS dan ACLS yang aku dan Puri ikuti memang tujuan awalnya adalah syarat agar bisa daftar PKHI, “Mumpung masih laku sampai tahun 2016.”

Bonek, aku buka website puskeshaji. Aku login dengan nomor akun yang (ternyata) telah aku daftarkan 1 tahun yang lalu. Aku daftar tahun 2015 dan 2016. Mulailah aku mengisi berkas dan dapatlah nomor formulir. Tahap selanjutnya adalah tes potensi. 

13 Februari 2015
Jaga malam, mumpung sepi dan koneksi internet di tempat kerja lancar, aku mulai mengikuti tes potensi. Iseng. Gimana sih soalnya. 100 soal 100 menit, dengan modal asal-asalan tanpa googling, ternyata bisa dapat nilai 70. Keberuntungan, aku menyebutnya itu. Tapi Puri menghibur, ya mungkin memang beruntung untuk bisa berangkat

14 Februari 2015
Aku disibukkan kegiatan mulai pagi (pulang jaga) sampai jaga lagi sorenya sampai malam hari. Tak ada kesempatan untuk buka laptop dan mengerjakan tes potensi dengan sungguh-sungguh. Aku mulai panik. Tes potensi belum. Melengkapi berkas belum. Edit foto latar putih belum. Sertifikat toefl pun entah ada dimana. Puri bilang, setelah tes potensi, tahap selanjutnya adalah ambil nomor registrasi dan mulai melengkapi berkas tertulis. Berkas tertulis ini harus sesuai dengan berkas awal yang di upload. Waduh, harus menemukan sertifikat toefl. Harus mencari ide form apa yang kupakai sebagai pengganti SK pegawai. (ada fom SK yang harus di upload, aku yang baru pegawai kontrak belum punya SK, hanya punya perjanjian kontrak kerja, pun tidak bisa tanya bagian SDM karena itu sudah Sabtu malam). 

Dengan banyaaaak hambatan (gara-gara aku menunda waktu untuk mendaftar di awal), rasanya pengen menyerah aja. Sepertinya ga nutut daftar tahun ini. Tapi Puri kembali menyemangati, yang  penting semangat dulu, dicoba aja, bismillah, legalisir aja perjanjian kontrak kerjanya. Yang penting dapat nomor registrasi dulu. Oke, aku langsung ganti status BBM dengan, “Kalau dicoba belum tentu berhasil, tapai kalau ga dicoba sudah pasti gagal.” Semangat 45 menyusun kembali rencana. 

15 Februari 2015
Jadwalku adalah pergi kajian jam 9-12, jaga sore jam 15-22. Waktu yang sempit untuk melengkapai semua berkas PKHI. Pagi aku coba tes potensi yang ke-2, dengan niat mendokumentasikan contoh soal untuk kemudian dipelajari. Lalu, pulang kajian aku mengerjakan tes potensi dengan sungguh-sungguh, alhamdulillah tembus angka 83, semangatku mulai muncul.

Tinggal ubrak abrik adekku untuk mengedit foto latar putih yang harus segera ku upload. Deadline pengambilan NR : pukul 23.59 nanti. Berkas hardcopy bisa menyusul belakangan. Jumat harus sampai POBOX Samarinda. Senin jadwalku melegalisir SK, lengkapi berkas yang butuh tandatangan pimpinan tempat kerja. Selasa melengkapi rekom IDI, melakukan MCU kilat di tempat kerja dulu dengan harapan bisa keluar resumenya saat itu juga. Lengkapi berkas, kirim selasa sore. Atau paling lambat Rabu pagi dikirim (coz hari Kamis libur). Harapanku,berkas itu bisa sampai Samarinda hari Jumat 

Oke, harapanku melambung. Ya, mungkin ini jalan aku bisa kesana. Coba dulu, jangan sampai menyesal karena tidak mencoba. Pulang jaga pukul 22.30. Aku langsung menyambar laptop menyelesaikan tes potensi (tes boleh dilakukan 5 kali dan diambil nilai tertinggi). Sisa waktu 20 menit sebelum penutupan berkas, dan aku telah menyelesaikan tes potensi. Toefl pun alhamdulillah ketemu sertifikatnya! Mungkin ini memang saatnya. Prosesnya sampai saat ini lancar.

Lalu, saat akan mendaftar untuk mendapat NR, tak ada link untuk itu. Aku curiga. Oh, mungkin aku yang ga tahu caranya. Mau tanya Puri, hari telah malam. Cara satu-satunya adalah bertanya ke mbah google. “Cara mendapat NR TKHI 2015” dan muncul artikel ini.


Huaaaa,,,,,, sedih, berakhir sampai ini. Aku salah tanggal, pendaftaran ditutup tanggal 14 Februari. Ya sudah, berarti bukan tahun ini saatnya. Masih tahap denial nih..

Tapi setelah dilihat-lihat lagi, aku salah tahun! Itu artikel tahun 2014. Harapan mulai muncul lagi. Ku otak atik akun, tapi tetap tak menemukan link untuk mengambil NR.






Ya sudahlah. Tiga puluh menit menuju pukul 01.00 WITA, alias 00.00 WIB, aku hanya sanggup mengetik tulisan ini, berharap fase acceptance ku segera datang ketika aku semakin menyadari bahwa,” ya aku terlambat daftar”.

Kalau dicoba belum tentu berhasil, tapi kalau tidak dicoba sudah pasti gagal. I’ve tried my best, at least. Aku tahu ternyata tidak bisa, setelah aku mencoba, bukan menyerah di awal. Aku gagal setelah usaha terbaik dan penghabisanku, bukan gagal karena ketakutanku untuk mencoba. Cheer up, delz...

Hmmmf, fiuh, tarik nafas panjang, hembuskan...Yah, (again) yang penting sudah mencoba, dan setidaknya aku bisa mendokumentasikan beberapa contoh soal untuk bekal pendaftaran tahun depan. 
Hikzz..(tetep aja masih sedih)

Untuk selanjutnya, jangan menunda-nunda pendaftaran, apapun itu!

1 komentar:

Haswarin said...

semangat,,, aku gagal 2 kali

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 dellasgarden. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.