Eits, ini
bukan artikel sequel dari film 30 hari mencari cinta ya-yang bahkan aku sendiri
tidak tahu tentang apa film itu (hehehe). Artikel ini adalah buncahan suara
hati yang gundah gelisah karena dalam 14 hari bulan CINTA akan datang, namun
diri ini belum mempersiapkan apa-apa.
Bicara
tentang cinta, kata orang cinta itu tumbuh dengan sendirinya, tanpa perlu
dicari atau diusahakan seperti ungkapan,”Cinta pada pandangan pertama”. Benarkah? Bagiku, cinta
itu usaha dan pembiasaan, mungkin aku termasuk produk lama yang percaya pepatah
lama orang Jawa. Witing tresno jalaran
soko kulino. Cinta datang karena terbiasa-dan sedikit paksaan pada awalnya.
Sedikit contoh, dulu aku tak suka yang namanya sayur, namun setelah pembiasaan
(baca: pemaksaan) selama 5 tahun kuliah disediakan menu sayur setiap harinya,
saat ini sayur merupakan menu yang aku cari (nyambung ga ya contohnya?). Jadi
cinta=usaha+biasa. Cukup pembahasan cinta dan pembiasaannya ya. Sekarang kita
menuju bulan CINTA.
RAMADHAN
CINTA
Aku-dan
temanku menyebutnya Ramadhan Cinta, sebagai usaha untuk menumbuhkan kecintaan
padanya. Mengapa harus dicintai? Ada hadis, “Seandainya umatku mengetahui apa
yang ada di bulan Ramadhan, niscaya mereka akan berharap agar sepanjang tahun
itu adalah Ramadhan”(HR Ibnu Khuzaimah). Wow, sebegitu hebatnya Ramadhan ya!
Bagaimana bila kita belum merasakan cinta sebegitu besarnya? Tenang saja, kita hanya
perlu melihat lebih dekat dan lakukan perlahan.
Ramadhan adalah...
Inilah bulan
yang telah diwajibkan atas kalian puasa
dan telah disunnahkan bagi kalian qiyam,
agar kalian kelak keluar dari bulan ini dalam keadaan seperti hari pertama
kalian keluar dari rahim ibu (HR Ibnu Majah)
Untuk apa berPuasa Ramadhan...
Barangsiapa
yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu
(HR Bukhari)
Kekayaan Ramadhan...
Barang siapa
melakukan satu ibadah sunah pada bulan Ramadhan, maka ia seperti orang yang
melaksanakan ibadah wajib pada selain Ramadhan. Dan barang siapa melaksanakan
ibadah wajib pada bulan Ramadhan, maka ia seperti
melaksanakan 70 ibadah wajib pada selain bulan Ramadhan. (HR Ibnu Khuzaimah)
Barang siapa
yang membaca satu huruf dari
Kitabullah (Al Quran) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat.
Saya tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif itu satu huruf,
lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf (HR Bukhari)
Carilah
Lailatul Qadar itu pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan (HR Bukhari
Muslim). Tahukah kamu apakah itu Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. (QS
Al Qadr : 2-3)
Siapa yang memberikan makanan berbuka (ifthar)
kepada seorang yang berpuasa (di bulan itu), maka itu menjadi maghfirah
(pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala
orang yang berpuasa sedikit pun. (HR Baihaqi)
MasyaAllah,
banyak sekali keutamaan Ramadhan, alasan apa yang membuatku tidak cinta padamu?
Kalau bisa diibaratkan, selama 23 tahun di dunia ini ‘hutang maksiat’ mungkin sudah
menggunung, semoga bisa dikejar dan dibayar dengan berburu ‘kekayaan’ Ramadhan.
*Segera tepok jidat sendiri, juga tepok pipi kanan kiri, dan BANGUUUN!!! Inilah
saat kita berlomba mengejar kebajikan!!! Go!!
*to be
continued
0 komentar:
Post a Comment