Hal paling kecil yang aku mulai pagi ini membawa bahagia,
ternyata ^^.
Setelah pergelutan singkat dalam diri “Aduh, malas untuk bantu baksos, pengen
istirahat di rumah, kerjain tugas klinik sambil santai” Namun, akhirnya tangan
ini berhasil mengirim SMS,”Alamat baksosnya dimana mba?” Jadilah aku berangkat
baksos pagi ini. Bahagia, bisa satu kali “mendurhakai” nafsu malas.
Baksos kecil-kecilan, pembagian sembako dan pemeriksaan
kesehatan paling sederhana : tensi darah. Senang, karena wajah ibu dan bapak
mengulam senyum setelah di tensi. Selesai baksos, aku ditawari mba Marwah untuk
diantarkan ke masjid Istiqomah, mencari habatussauda dan hunting buku.
Alhamdulillah, ada tebengan.
Perjalanan menuju masjid Istiqomah kita pilih melalui rute
Jalan Minyak kawasan Pertamina. Mengapa kita memilih melewati Jalan Minyak? Sejuk,
rimbun, penuh pepohonan hijau dan merupakan hutan kota yang dilindungi.
Alhamdulillah, menghirup oksigen sejuk di pagi hari langsung daripusat
produksinya-alias hutan kota- ternyata memberi bahagia.
Sampai di Masjid Istiqomah, aku mendapatkan habatussauda dan
buku bagus, yang sebenarnya tidak aku rencanakan untuk dibeli. “Nasehat
Ramadhan Orang-orang Shalih” karangan Sulthan Hadi dengan penerbit Tarbawi
Press semoga bisa melejitkan semangat menuju Ramadhan yang tinggal menghitung
hari.
Mba Antis, mba yang satu ini tidak aku duga akan aku temui
disana. Kabar bahagia pun muncul, mba Antis walimah tanggal 7 Juli 2013.
Senangnya mendengar kabar ini. Obrolan singkat berlanjut, ternyata mba Antis
ada di masjid Istiqomah untuk ikut program terjemah AlQuran sistem 40 jam,
setiap hari minggu, 2 jam pertemuan, bersama 5 peserta lainnya, dengan biaya
yang amat sangat terjangkau 20rb per pertemuan. Senangnyaaaa, akhirnya setelah
3 bulan di Balikpapan baru menemui program ini. Bisa mendapatkan peluang untuk
melanjutkan program terjemah Alquran setelah dari Bangil itu rasanya bahagia.
Benang merah seakan terjalin sejak pagi. Ikut baksos, ke
masjid Istiqomah, ketemu mba Antis, dapat info tarjim AlQuran. ^^ Semua seakan
bermula dari satu hal, “mendurhakai nafsu malas untuk tetap tinggal di rumah.”
Yap, memang kita perlu mempercayai rumus durhakai nafsumu.
Semoga senyum tetap tersulam di wajah ini ^^
***
Bahagia itu... saat bertemu ibu-ibu dan bapak-bapak, sekedar
menyapa dan melakukan pemeriksaan tensi darah, dan mereka senang serta tak ragu
mengembangkan senyumnya.
Bahagia itu ...saat dapet tebengan dan dibonceng melalui
jalanan rimbun nan sejuk, penuh pemandangan serba hijau serta mendapat bonus
menghirup udara segar.
Bahagia itu ..saat mendapat buku bagus tentang Ramadhan dan
informasi program terjemah Alquran. Seperti diguyur air terjun di hutan yang
menyegarkan.
Bahagia itu sederhana. Ya kan teman?
0 komentar:
Post a Comment