Catatan dibawah
saya persembahkan untuk wanita, karena engkaulah generasi ada.
Peranmu Surgamu
Al Quran
memotret perempuan di ketiga perannya, sebagai pribadi, istri dan ibu. Selama
ini kita merasa bahwa masuk surga karena berperan menjadi ibu, tapi ternyata
peran menjadi istri lebih besar dan lebih banyak disebut dalam al Qur’an
[Lihat Gambar] Ustadzah
Poppy membuat daftar wanita yang disebut secara zahir dalam al Qur’an, kemudian
membaginya dalam 3 fase, fase saat gadis, saat menjadi istri, dan saat menjadi
ibu. Dan lihatlah persentasenya.
Wanita yang
terbanyak masuk neraka. Mengapa? Karena ia kufur terhadap suami dan ingkar pada
kebaikan.
Mari simak
kisah Kopi Panas. (maaf agak panjang) Ini kisah dari ibunda ustadzah Poppy yang
sekamar dengan seorang ibu saat menunaikan haji. Ibu ini selalu buru-buru
sebelum jam makan, dan tidak pernah berangkat makan bersama teman sekamar. Saat
ditanya kenapa begitu, ternyata ia selalu menyiapkan kopi terlebih dahulu untuk
suaminya. “Suami saya hanya bisa minum kopi yang 5 menit didiamkan setelah
diseduh dengan air dari dispenser.” Begitu terjadi setiap sebelum jam makan,
sampai suatu pagi ibu ini punya keluhan pencernaan yang membuat ia harus buang
hajat, dan ia telah perkirakan waktu buang hajatnya masih cukup, dan masih bisa
untuk membuat kopi yang sesuai. Sampai saat itu terjadi keributan. Kopi itu
tidak sesuai, karena si ibu masih bermasalah dengan perutnya. Suami
teriak,”mana kopi saya”, kemudian kopi itu disiramkan ke wajahnya , dan
tamparan pun melayang. Apa yang dilakukan istri? Ia peluk suaminya dan menangis
minta maaf,”Maafkan tidak melayanimu dengan baik.” Ibu ustadzah Poppy tidak
terima melihat itu, dan memarahi si ibu,”Koq mau dibegitukan.” Lalu jawab
siibu,”Ga apa bu, saya dulu miskin, ia yang buat saya naik haji, ia beri saya makan,
rumah, pakaian, kalau cuma dipukul begini masih kecil dibanding jasanya.”
Pelajaran
yang dapat dipetik , proporsional dalam melihat kebaikan, jangan sampai kufur
dan berkata,”Ia tak pernah melakukan kebaikan padaku.” Apakah harus sampai
dipukul, disiram kopi? Bukankah ini dzalim? Kekerasan? Apakah seperti itu
qawamah? Pertanyaan pun disampaikan peserta wanita, dan dijawab oleh ust Budi, “Tenang
ibu, kami disini ga ngajarin bapak untuk nyiram kopi dan nampar (hehe) , bukan
seperti itu qawamah, dan dalam memukul pun ada kaidahnya, salah satunya tidak
memukul wajah.” Poin yang diambil pelajaran disini adalah proporsional melihat
kebaikan. Jangan sampai satu kesalahan ‘menghilangkan’ banyak kebaikannya
Wanita ahli
surga. Adalah wanita yang ketika suami marah, lalu ia katakan,”Ini tanganku di
atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”
(1)Potret
perempuan dalam Quran sebagai pribadi.
- - Maryam menanggung fitnah luar biasa karena hamil saat perawan. Ibrah : jangan mudah terpengaruh dengan omongan luar.
- - Perempuan pemimpin negeri Saba beriman ketika dihadapkan pada kebenaran yang dibawa oleh Nabi Sulaiman. Ibroh : segera menerima kebenaran sami’na wa atha’na. Dalam al Qur’an kata cerdas selalu lekat dengan segera menerima kebenaran, itulah hakikat kecerdasan yang sebenarnya.
- - 2 Perempuan yang bertemu Nabi Musa keluar rumah membantu ayah yang sakit. Fitrah wanita adalah dirumah, alasan kuat 2 perempuan ini keluar adalah karena ayah sebagai tulang punggung keluarga sakit. Ibrah :pikirkan baik-baik alasan ketika harus keluar rumah, penting kah?
- - Saudara perempuan Nabi Musa mengintai bayi Musa, melobi raja agar bayi Musa disusui ibunya sendiri. Ibrah : perempuan harus cerdas, menerima amanah, menyelesaikan tugas, pintar bernegosiasi.
- - Perempuan mukminat yang menyerahkan dirinya Ibrah : bukanlah aib untuk menawarkan diri pada laki sholih untuk dinikahi.
(2)Potret perempuan
dalam al Qur’an sebagai istri
- - Hawa. Adam dicipta Allah dengan kecerdasan, kemampuan bicara, berdiskusi, maka untuk itulah Hawa dicipta, untuk menemaninya.
- - Istri Nuh. Sebenarnya ia orang yang baik. Kemudian mulai terpengaruh lingkungan dan menganggap suaminya aneh saat membangun kapal, dan berkata pada anaknya,”Ayahmu mulai gila.” Ia dan anaknya pun tenggelam. Ibrah : hati-hati dengan lisan, jangan jatuhkan wibawa ayah dihadapan anak.
- - Istri Luth. Ia pun orang baik, sampai saat wanita datang ke rumahnya dan berkata,”Apa kau hidup sesederhana ini?” kemudian menawarkan imbalan harta untuk informasi jika ada tamu laki berkunjung. Ia pun bukan termasuk yang diselamatkan Allah. Ibrah : jangan mudah “dipanas-panasi”
- - Sarah. Darinya kita belajar kesabaran dan manajemen cemburu.
- - Hajar. Kedalaman aqidah, ketika ia rela ditinggal di padang pasir hanya berbekal sekantung kurma dan sebotol air. Ibrah : Allah Pemilik Rezeki, janganlah berkeluh kesah,”Saya ditinggal suami, bagaimana dengan kami, anak butuh makan tempat tinggal, dsb.”
- - Istri al Azis. Terpikat ketampanan Yusuf, padahal ia telah bersuami. Ibrah : ibu, tetaplah jaga pandangan, jangan ‘kepedean’ tidak tergoda saat sudah bersuami (godaan setan pasti muncul)
- - Asiyah. Yang terbaik dari 4 wanita terbaik. Ketika bersabar dengan perilaku suami, akan diberi hadiah rumah di surga. Ibrah : jangan menyesali apa yang telah dipilih, berdoa selalu untuk kebaikan, dan bersabar.
- - Istri Imron. Bernazar anak dalam kandungan menjadi pelayan Allah. Ibrah : senantiasa mendoakan anak dalam kandungan
- - Istri Zakaria. Bersabar saat belum dikaruniai anak.
- - Hafsah. (dan Aisyah). Kisah Hafsah-Aisyah-Rasul soal madu dari Zainab.
- - Aisyah. Peristiwa Hadistul Ifki. Penyebar berita tidak benar ini dilakukan oleh 3 laki dan 1 wanita, saudari Zainab binti Jahsy, yakni Hamnah binti Jahsy, dan diberi hukuman cambuk. Ibrah : jangan gampang menyebar berita (tanpa tahu kebenarannya)
- - Zainab. Kisah perceraian dengan Zaid. Perceraian dibolehkan ketika suami merasa tak sanggup lagi menjadi qawwam, dan istri merasa tak sanggup lagi untuk taat.
- - Istri Abu Lahab. “kompor”. Perlu diketahui agar tidak ditiru. Cth. Suami mengeluh,”Temen yang kemarin baru ngaji udah sok nasehatin.” Istri nyeletuk,”Ia tuh, padahal dulu dia begini begitu.”
- - Khaulah binti Tsalabah. Kisah zihar.
- - Perempuan yang mengurai benang. Kisah perempuan yatim piatu kaya dan terpandang, yang menikah dengan lelaki yang hanya menginginkan hartanya. Laki tersebut kemudian lari membawa sebagian hartanya, perempuan ini kemudian patah hati dan frustasi. Ia menenun benang, setelah selesai ia urai kembali dengan penuh kemarahan, begitu seterusnya. Ia pun meninggal dalam kesia-siaan. Ibrah : ibu, jangan sampai pandangan orang lain terhadap kita mengganggu kita. Takdir Allah pasti yang terbaik
Peran istri.
Contoh dari Asma binti Abu Bakar, istri Zubair bin Awwam. Mengurus kudanya,
memberi makan, mencari rumput, menimba air, memanggul biji kurma dari tempat
yang seluas 2/3 farsakh. Fatimah binti Muhammad, tangannya kasar karena
menggiling gandum. Ibrah : niatkan seluruh aktivitas karena Allah. Bukan saatnya
bertanya,”Apa Islam mengajarkan istri untuk menyiapkan baju, memasak, membuat
kopi, menyapu rumah? Bukankah tugas suami untuk memberi nafkah?” Lihatlah pada istri
sahabat dari generasi terbaik, bagaimana mereka berkhidmat pada suami, menjadikan
Allah sebagai puncak ketaatan.
Peran istri.
: 21. Dijadikan untukmu istri agar merasa tentram kepadanya. Jadilah sosok yang
menentramkan. Istri bertanggung jawab atas rumah suaminya, jadilah orang yang
paling tahu keadaan rumah, dimana terdapat najis, dsb.
(3)Potret
perempuan dalam al Qur’an sebagai Ibu
Salah 1
hakikat penciptaan perempuan adalah berkembang biak. Ia mendulang pahala besar
saat hamil, melahirkan, menyusui, menyapih. Jangan minder ketika hamil dan
punya anak banyak.
Jadikan anak
menjadi sosok yang kuat dan pemaaf. Kasus bullying di sekolah, terjadi hanya
pada anak yang lemah. So, ajarkan pada anak ketika ia dipukul, ia boleh koq
pukul balik, tapi lebih baik untuk memaafkan. Kondisikan ia punya pilihan,
bukan untuk mengalah karena lemah.
Pembelajaran
dari Masa Hamil, Melahirkan, Menyusui dan Menyapih
Kata Hamil
dalam al Qur’an.
- - 22:2. Fitrah kogoncangan ketika keguguran. Ketika justru bahagia ketika keguguran, berarti fitrah mulai rusak.
- - 35:11, 13:8, 39:6, ... Apa yang terjadi pada proses kehamilan adalah hanya dengan sepengetahuan Allah. Tawakkal. Janganlah mengelak, dulu hamil baik saja, mengapa saat lahir ada kelainan. Perlu ada keikhlasan atas apa yang terjadi dalam proses kehamilan
- - 65:4, 6. Jaminan nafkah dari ayah sang bayi. Begitu rinci al Qur’an menyebut ayah sang bayi, bukan suami. Fenomena yang terjadi saat ini, banyak anak lahir dari ibu tak bersuami
Ketika buah
hati tak kunjung datang. Hud:71. Lalu ia tersenyum, maka Kami sampaikan
kepadanya berita gembira (tentang) kelahiran Ishaq. Ibrah : Susunan dalam Al Qur’an
tak mungkin tertukar, tersenyum dulu, lalu Allah akan berikan berita gembira.
Fabasysyarna
: fa (maka) : selalu mengiringi setelah doa. Bukan saufa (akan), tsumma
(kemudian) à “maka”
bermakna langsung, bukan akan, bukan kemudian à
berdoalah, karena Allah pasti mengabulkan doa. Namun Allah-lah yang tahu waktu
yang tepat. Jarak dari kabar gembira tersebut sampai Ishaq lahir adalah 13
tahun. Maka bersabarlah.
Allah pasti
mengabulkan doa, justru kita yang harus bersiap : siap mewujudkan doa, dan siap
saat doa terkabul. Contoh : ibu berdoa agar anaknya menjadi hafidz, maka ia
harus siap membantu anaknya menghafal dan talaqqi, sesibuk dan selelah apapun
itu, karena itu bagian dari doanya
Tips Qur’ani
bagi ibu hamil. Belajar kisah Maryam. Selalu iringi dengan kalimat yang
menghibur. Dekat dengan air gemericik yang menenangkan. Menghindari tempat dan
hal yang membangkitkan kesedihan. (dan ketika ada kasus perawan hamil diluar
nikah, janganlah menjadi orang yang membicarakannya, ketika untuk membantu pun
kita tidak bisa)
Tips Qur’ani
saat melahirkan. Rasa sakit adalah hal yang wajar, dengan rasa sakit itu Allah
ingatkan agar kelak menjaga anak dengan sebaik-baiknya.
Menyusui. 2:233,
31:4. Allah perintahkan untuk menyusui. Menyusui atau ASIP? (Bukan mengecilkan
ia yang ASIP, inipun usaha yang baik) namun proses menyusui itu tak kan pernah
terganti. Ada interaksi disana, kesempatan memasukkan nilai tauhid dengan
berbincang. Belajar dari deteksi autis, anak autis dapat terdeteksi usia 1-2
tahun, bagi ibu yang menyusui secara sempurna, karena ada sentuhan, pelukan,
tatapan mata, dan interaksi disana.
Ibu perlu
mengulang proses yang terlewat. Jika dulu berhalangan menyusui, gantikan dengan
doakan selalu anaknya, sering memberikan pelukan, agar timbul magnet kasih sayang
Menyapih.
Weaning with love. Sempurnakan menyusui sampai 2 tahun kemudian sapihlah.
Bagaimana jika anak tak mau dan merengek sehingga menyapih > 2 tahun, mana
yang baik? Jawaban,”Adakah yang lebih baik dari sempurna menurut Allah?”
Lakukanlah ini karena perintah Allah. Tips, sounding 4 bulan sebelumnya,”Nak, 4
bulan lagi selesai ya menyusunya, karena Allah memerintahkan seperti itu. Itu
artinya adek sudah besar, Alhamdulillah. InsyaAllah bisa.”
Jadilah ibu
yang tegar dan kuat dalam menjalankan perintah Allah, bukan sebaliknya. “Nak,
pergilah menuntut ilmu, ibu rela, dll” tapi sambil nangis saat melepasnya. Tirulah
ibu para sahabat, dengan tegar melepas anaknya,”Nak, pergilah jihad, tegakkan
kalimat Allah, jangan lari dari peperangan.”
Peran super
mulia. Karena perannya ibu dimuliakan di atas ayah 3 kali, tapi lihatlah
kemuliaan itu dibayar dengan 3 hal : hamil susah payah, melahirkan susah payah,
menyusui 2 tahun sempurna. Maka akankah kita menuntut banyak ketika tak memberi
yang seharusnya?
Bagaimana
memulai dari sekarang, terlambatkah, sedang dulu tidak menyusui, tidak memberi
pelajaran pada anak? Risiko keterlambatan, adalah memulai kembali dengan lebih
perlahan, jangan terlalu banyak menuntut, berilah apresiasi. Ilmu parenting itu
“hanya” 2, mensholehkan diri sendiri, dan berdoa.
#bergidik
saat menuliskan kembali catatan ini. #ditulis saat menjalani fase pertama dari
3 lainnya. #semoga menjadi pengingat ketika menjalani fase berikutnya #semoga
yang menulis dan mengetahui ilmu ini, dimudahkan Allah untuk mengamalkannya.
Bersambung ...
Bersambung ...
0 komentar:
Post a Comment