Sebuah doa agung yang diajarkan Rasulullah saw atas pinta Abu Bakar
Allahumma inni zhalamtu nafsi
zhulman katsira wa laa yaghfirudz dzunuba illa anta faghfirli maghfiratan min ‘indika innaka antal ghafurur rahim
Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diri
sendiri dan tidak ada yang mampu mengampuni dosa melainkan Engkau, maka berilah
ampunan kepadaku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha
penyayang.[1]
Tak perlu kau
risaukan rezekimu. Ia tak kan terlambat, tak pula tertukar apalagi tertinggal.
Janganlah kamu merasa bahwa rizqimu telat datangnya, karena
sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia mengenyam jatah rizqi
terakhirnya (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Khawatirkan dosamu,
yang bertambah tiap detiknya, yang tak kau cuci dengan taubat
Khawatirkan amalanmu,
yang banyaknya menyilaumu, bisa jadi ia hanya fatamorgana
Yang
manakah dari amalmu yang diterimaNya? Bahkan kekasih Allah, Ibrahim dan sang
putra Ismail berdoa selepas membangun Kabah
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami),
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"......(QS
Al Baqarah : 127)
....... dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al Baqarah : 128)
Harimu
kau isi dengan lelah tanpa niat, peluh tak berpahala
Berkurang
usiamu, namun tak bertambah bekalmu. Kampung akhirat mana yang kau tuju?
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang
tidak bermanfaat, amal yang tidak diangkat (kelangit) dan do’a yang tidak
didengar”.[2]
0 komentar:
Post a Comment