Dibalik buku
kedokteran yang kau anggap paling hebat
Diantara
tumpukan buku yang belum kau baca
Dibalik
novel nan apik yang menguras jiwa
Dibalik hari
panjangmu yang dipenuhi kesibukan
Diantara
lelahmu yang kau berlindung dibaliknya
Dibalik
prioritasmu yang belum kau susun sebagaimana mestinya
Ada hal yang
harusnya kau rindu membacanya
Menangis
ketika mentadabburinya
Rindu ketika
jauh darinya
Susah payah
kau luangkan waktu untuknya
Tak pernah
lelah membatasimu dengannya
Yang pertama
kali kau prioritaskan untuk ditemui ketika mata bertemu fajar
Al Qur’an...
Betapa
dirimu begitu agung,
Tak mau kau
singgah pada hati yang kotor
Yang
menduakanmu dengan musik dan kata-kata melenakan
Yang masih
saja alpa dan maksiat di pagi dan malam harinya
Sungguh,
membacamu di pagi dan sore harinya,
Adalah
karunia terbesar seorang hamba
Yang Ia
berikan pada yang terpilih
Yang terbaik
dari yang terbaik
Memang
hubunganku denganmu belum harmonis
Dalam hatiku
masih ada rumput-rumput alpa yang mengotori
Pun tak
jarang aku membaca tanpa memahami
Hanya
sedikit saat dimana air mata ini menetes, hati ini tersungkur
Akupun
berlindung dibalik alasan tak masuk akal kesibukan dan kelelahan
Tapi,
janganlah menjauh dariku
Betapa
keringnya hati ini tanpamu
Jasad tanpa
hati, rumah yang akan roboh, hidup tapi tak bernyawa
Kutahu
keluarga yang menjadikanmu perekatnya
Betapa
mereka hidup dalam harmonis
Kasih sayang
begitu terasa, hidup lapang tanpa drama
Jadikan aku
mencicipi kehidupan mereka
Merasakan
manisnya hidup bisa bermesra denganmu
Kalam dari
Rabb Semesta Alam
Ya Allah, jadikanlah al Qur’an yang Agung
sebagai penyejuk hati kami, cahaya bagi dada kami, pelipur kesedihan kami, dan
pengusir gundah gulana kami..
0 komentar:
Post a Comment