Alhamdulillah, atas kemudahan dari Allah, telah terlaksana
kunjungan ke Panti Sumaryati Taylor pada hari Ahad, 29 Mei 2016. Rombongan yang
berkunjung terdiri dari 24 orang dan disambut oleh 12 orang anak dan 2 pengurus
panti, salah satunya pimpinan panti yakni bu Widyawati. Saya akan sedikit
bercerita tentang pengurus dan adik panti yang keseluruhannya adalah perempuan.
Pengurus panti terdiri 4 orang dengan bu Widyawati sebagai pimpinan. Adik panti
saat ini keseluruhannya berjumlah 20 orang, 6 orang SD, 8 orang SMP dan 6 orang
SMA. Tidak semuanya mukim alias tinggal di panti, ada sebagian adik yang masih
mempunyai orang tua namun kurang mampu yang pulang ke rumah orang tuanya.
Kembali ke kunjungan kami. Kunjungan dilaksanakan jam 10
sampai dengan jam 12, dimulai dengan penyerahan bantuan makanan dan alat tulis
sekolah. Makanan yang diberikan berupa beras, susu bubuk sachet dan kurma.
Sedang alat tulis yang diberikan yakni buku tulis, pulpen, pensil, penghapus,
tip x, tempat alat tulis. Dana yang masih ada digunakan untuk uang saku yang
diberikan langsung ke masing-masing adik dan ada pula dana untuk operasional
panti.
Setelah penyerahan makanan dan alat tulis, acara dilanjutkan
dengan ramah tamah dan makan. Sembari kami makan pastel, naked cake dan minum
susu kedelai, bu Widyawati menceritakan asal nama panti. Beberapa saat sebelum
kami tiba, ada rombongan dari komunitas lain datang tanpa pemberitahuan
sebelumnya untuk memberikan bantuan sembako dan lain-lain dalam rangka
rangkaian kegiatan keagamaan mereka, dan mereka bertanya,”Kenapa panti asuhan
Islam tapi di namanya ga ada ‘nama Islam’nya?” Akhirnya bu Widya bercerita ke
kami, bahwa bangunan panti itu adalah hibah dari bu Sumaryati yang bersuamikan muslim
Australia bernama Taylor. Sehingga panti tersebut dinamakan Sumaryati Taylor.
Saat ini mereka sudah tidak tinggal di Balikpapan, dan panti tersebut dikelola
bu Widya bersama 3 pengurus lainnya.
Ramah tamah dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh salah
satu adik dan diamini oleh kami semua. Isi doa antara lain meminta keselamatan,
serta meminta agar disampaikan pada Ramadhan. Kunjungan ditutup dengan berfoto
bersama dan sedikit salam serta harapan dari bu Widya,”Semoga ga hanya sekali
kesininya ya, kami tunggu tahun depan.” Saya spontan berceletuk,”Kenapa harus
tunggu tahun depan bu, ga kelamaan?” Ibu menjawab,”Biasanya banyak orang datang
saat momen Ramadhan.” Jleb. Antara senang dan sedih mendengarnya,
Alhamdulillah, Ramadhan menjadi momen kita untuk mengingat dan berbagi dengan
yang membutuhkan, namun sedihnya, apakah kita harus menunggu Ramadhan untuk
peduli? Dan apakah hanya saat Ramadhan kita ingat untuk berbagi?
Harapannya program ini dapat istiqamah berjalan, atau bahasa
kerennya semoga kegiatan ini berkesinambungan, tidak hanya saat Ramadhan.
Ditambah dengan kondisi ekonomi saat ini yang salah satunya berdampak pada
panti, yakni tidak ada donatur tetap lagi. Semoga bantuan yang kecil ini dapat
bermanfaat dan mendapat berkah. Terimakasih untuk seluruh donatur, semoga Allah
memberikan balasan terbaik...
3 komentar:
Alhamdulillah. .....
Indahnya kebersamaan
Next time ana ikut y ukh. ..
Alhamdulillah. .....
Indahnya kebersamaan
Next time ana ikut y ukh. ..
siappp ukhti Tri,, ^^
Post a Comment