Akhirnya setelah sekian lama tak melanjutkan postingan
artikel tahsin, sekarang akan saya kebut tulis artikel ini dari yang paling
dekat waktunya yaitu tentang Ujian Tajwidi. Minggu lalu adalah ujian tajwidi saya
yang ke-3 dan tinggal menunggu pengumuman tanggal 12 Juni 2016 untuk daftar
ulang (semoga Allah berikan yang terbaik, dan semoga yang terbaik bagi saya
adalah lulus ke level selanjutnya, ^^)
Tajwidi adalah level yang ditempuh setelah lulus tahsini.
Selama 16 kali pertemuan dalam 4 bulan kita fokus belajar teori dasar tentang
tajwid. Mulai dari keutamaan membaca al-Qur’an, tempat keluar huruf, sifat
huruf, mad, dan lain-lainnya (insyaAllah saya posting di artikel yang lain) .
Setelah itu diadakan ujian tajwidi. Yang berbeda dari ujian level lain, pada
level ini ujian terdiri dari ujian tulis dan lisan. Ujian tulis dibagi menjadi
2 kali, materi ujian pertama adalah separuh buku awal, materi ujian kedua
adalah separuh buku terakhir. Bila rata-rata nilai kurang dari 70, diadakan
remidi yang materinya seluruh buku. Setelah lulus ujian tulis, baru diadakan
ujian lisan.
Ujian tulis biasanya terdiri dari 5 nomor yang beranak 3,
semua materi diambil dari buku. Sedikit tips tentang ujian, jika diminta
menyebutkan contoh, maka tuliskan contoh kata. Contoh bila diminta sebutkan
contoh idzhar, maka tuliskan contoh kata, bukan hanya pengertian bahwa idzhar
terjadi ketika nun bertemu huruf halqi. Sebelum ujian dilakukan, kita bisa
request ke ustadzah yang mengajar untuk memberikan try out. Kelas saya cukup
beruntung dengan sempat mengadakan 4 kali try out. Berikut saya bagi contoh
soal try out tajwidi materi 2 :
a.
Apa pengertian mad
b.
Sebutkan mad yang panjangnya >2 harakat yang
disebabkan oleh hamzah
c.
Apa pengertian mad badal
a.
Berikan 2 contoh (kata) mad iwadh
b.
Apa perbedaan mad shilah shugro dan kubro
c.
Apa perbedaan mad aridh dan mad lin
a.
Apa pengertian mad lazim kalimi mukhoffaf
b.
Pada huruf muqotho’ah (alif lam mim ra) ada
berapa mad dan sebutkan
c.
Sebutkan kesalahan yang terjadi ketika membaca mad
a.
Apa definisi waqaf
b.
Sebutkan 1 dalil tentang waqaf
c.
Sebutkan macam-macam waqaf
a.
Apa pengertian waqaf kafi
b.
Apa hukumny waqaf tam
c.
Apa pengertian waqaf qabih
Berlanjut ke ujian lisan. Ujian lisan tajwidi yakni kita diminta membaca 1 halaman
dari Al-Qur’an dan disimak oleh dua orang penguji. Apabila ada yang kurang
tepat, kita akan diminta mengulang bacaan. Setelah selesai membaca 1 halaman,
kita akan ditanya tentang teori. Biasanya kita akan ditanya teori huruf yang
kurang tepat kita baca. Contohnya saya, saat membaca huruf dzo kurang ithbaq,
sehingga saya ditanya teori tentang makhraj dan sifat huruf dzo. Selain itu
saya ditanya tentang mad apa saja yang terdapat pada huruf muqatthoah pada
halaman tersebut.
Begitulah, tajwidi bukan hanya sekedar teori, tapi bagaimana
bisa mempraktekkan teori tersebut ke dalam bacaan Al-Qur’an kita. Sedikit
catatan penguji terhadap saya kemarin :
- Huruf dzo kurang ithbaq
- Huruf ra dan syin tidak perlu menggerakkan bibir, karena dua huruf tersebut bukan huruf bibir. (Tapi bagi saya rasanya masih janggal mempraktekkannya, karena kalau huruf syin ga pake bibir, rasanya kurang tafasyi, >_< #alasanmodeon)
- Alhamdulillah saya tidak dikomentari huruf ‘ain dan dlod yang (masih) merupakan momok bagi saya
Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahla, wa anta taj’alu hazana idza syi’ta sahla. Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau yang menjadikan yang susah itu mudah.
Sekian sedikit cerita tentang ujian tajwidi. Belajar adalah proses seumur hidup, begitupun tahsin, perlu senantiasa belajar atau mengajar agar ilmu itu tidak hilang. Sekarang pertanyaan polos dari teman sekelompok saya saat kelas terakhir, pilihannya adalah jadi murid abadi, atau sekaligus menjadi guru? Hmm...
0 komentar:
Post a Comment