Berikut jurnal berbenah BUKU oleh Jofan Viradella, Gemari Pratama 6 Kelas 2.
Berikut ini lebih banyak rencana berbenah-nya, bukan eksekusinya, karena buku masih tersebar, sebagian besar ada di rumah orang tua.
PROSES DECLUTTERING
Apakah Anda membuat sub-kategori buku ? Ya. Pertama
dipisahkan kategori buku dewasa dan anak, lalu kategori buku dewasa dipisah buku
saya dengan buku suami.
Buku saya dipisah dengan kategori buku kesehatan, parenting,
persalinan, menyusui, mpasi, pengembangan diri, agama.
Kriteria Seleksi
1.
Apakah akan dibaca ?
2.
Apa dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya ?
Pengalaman decluttering , Hambatan dan Cara Atasi
Saya baru menyusun buku yang ada di rumah ini, sedangkan
yang di rumah orang tua masih 2-3x lipat lebih banyak. Hambatan yang ditemui,
pertama karena jumlah buku yang banyak sehingga sebelum dilakukan, sudah overwhelming.
Cara untuk atasinya adalah dengan menyicil per rak/kardus buku, menurunkan
ekspektasi dan tidak mengerjakan semuanya sekaligus.
Hambatan yang kedua adalah jumlah buku melebihi tempat yang
ada, bahkan belum ada rak khusus buku. Cara atasinya adalah dengan menggunakan
kardus sementara, namun tidak ditumpuk berbaris sehingga masih mudah
mencarinya. Saat ini sedang mencari rak buku, dan ingin membandingkan harga
Hambatan selanjutnya adalah sepertinya tidak banyak buku
yang akan saya declutter dengan kriteria seleksi di atas. Cara atasinya saya
akan tentukan jadwal membaca buku tersebut. Jika telah selesai tenggat waktu
membaca, maka buku tersebut harus dinilai ulang, apakah tetap akan disimpan atau
dijual, didonasikan.
PROSES ORGANIZING
Cara menata buku dan alasannya ?
Pertama ditata sesuai kategori besar, buku anak, buku saya,
buku suami. Lalu di susun berdasar kategori buku, baru kemudian dirapikan
sesuai ukuran tinggi buku. Buku disusun vertikal, agar terlihat semua, mudah
mencari judul, dan mudah mengambilnya
Rencana selanjutnya adalah saya akan menginventaris ulang
buku yang telah ada, dan menyusun ulang jadwal kapan waktu membacanya. Saat
proses decluttering pertama, saya dapatkan buku yang saya tidak ingat telah membelinya,
dan berpotensi saya beli ulang.
Apa semua buku telah memiliki tempat? Tidak.
Bagaimana cara mensiasatinya?
Sayangnya tidak semua buku punya tempat, bahkan sebagian
besar belum ada ‘rumah’nya, rencana mau membeli rak buku, tapi masih dalam tahap
mencari dan membandingkan harga. Bagaimana cara siasatinya? Sampai nanti lemari
nya ada, buku disimpan di kardus dalam posisi vertikal dan terlihat judulnya. Kardus
sementara disusun rapi di ruang depan.
Buku digital-ku
Hanya ada di playbook, dan itu hanya 1 buku novel, yang kemungkinan
tidak dibaca lagi, hehe.
Persentase buku yang telah dibaca dari semua buku yang
kusimpan?
Waduh, karena belum menginventaris keseluruhan buku, persentase
belum bisa dihitung, tapi lebih dari 50% buku yang disimpan belum tuntas
dibaca. Sepertinya saya terjebak menjadi tsundoku, yang hanya mengumpulkan buku
tapi tidak dibaca. Oleh karena itu perlu inventaris ulang, dan susun jadwal
ulang.
Menyusun kembali prioritas buku yang perlu dibaca lebih
dulu. Menyusun kembali jadwal harian agar lebih produktif. Banyak PR-nya
ternyata.
Kebiasaan baik terhadap buku yang sudah dan akan aku
lakukan
Harian : menyisihkan waktu khusus untuk membaca buku yang
sudah dibeli namun belum sempat terbaca
Mingguan : merotasi buku yang akan dibaca
Bulanan : decluttering ulang buku sesuai kriteria seleksi
0 komentar:
Post a Comment