Advanced Trauma Life Support, pelatihan selama 3
hari yang cukup melelahkan, tapi menyenangkan. Jumat-Minggu lalu, 12-14 Oktober
2012 aku mengikuti ATLS di RS Dr. Soetomo Surabaya dengan biaya 4.5 juta rupiah.
(Mahal ya?) Tapi memang sesuai karena didalamnya kita diajarkan beberapa skill
dan hewan cobanya adalah kambing, bayangkan saja harga kambing berapa. Kita
juga diajari beberapa skill pada manekin, yang perawatannya pasti juga
membutuhkan dana. Aslinya, 4,5juta ini cukup mengguncang kantong, tapi tak ada
yang cukup mahal bagi sebuah ilmu berharga –InsyaAllah-
Why ATLS? Alasan jujurnya adalah karena itu salah
satu syarat untuk mengambil sekolah spesialis yang aku inginkan, alasan lain
adalah karena itu juga salah satu syarat untuk menjadi TKHI (Tenaga Kesehatan
Haji Indonesia). Nah, ternyata aku perlu memperbarui niat, ditambahkan bahwa
alasan lainnya ikut ATLS adalah untuk melakukan tatalaksana tepat pada pasien
trauma kecelakaan mengurangi mortalitas dan morbiditas. Satu lagi, agar dokter
tidak dikaitkan pula dengan istilah “Licence to Kill” >_< Do no harm...
Konon cerita, antrian untuk bisa ikut ATLS itu paaaaanjang
dan laaaama, jatah awalku mengikuti ini sebenarnya pada Oktober 2014, Alhamdulillah
dapat dua tahun lebih awal!! Rahasianya? Menelpon panitia sesering mungkin. “Ibu,
saya Jofan Viradella, antrian Okt 2014, apa ada peserta yang mengundurkan diri
atau ada bangku kosong dalam waktu dekat?” begitu kira-kira teleponnya.
Fasilitas yang kita dapat : text book ATLS yang
sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia (thank to our instructur). Di halaman
pertama bukunya ada tulisan caps lock (BUKU INI HARAP DIBACA SAMPAI HABIS),
wah! Sudah terjemahan aja aku baru sanggup baca 1/3 awal buku, ga kebayang
kalau harus baca versi asli English-nya >_<. Tips bagi yang belum sempat
baca selesai bukunya : minimal scanning, baca kalimat yang diberi warna merah,
plus ringkasan babnya. Biasanya, beberapa soal ga jauh-jauh dari kalimat warna
merah itu, hehe. oOya, ada ATLS kit : ransel, note book, pulpen. Dan tenang
saja, kita disugu dengan makan siang prasmanan dan dua kali coffee break,
jangan takut kelaparan.
Jadwal kegiatannya padat, dimulai pukul 7 pagi tet,
sampai sore menjelang magrib. Hari pertama ada course dinner, makan malam
ekstra yang disediakan panitia. Alhasil kepulanganku 3 hari berturut-turut adalah
jam 20.00, 18.00, 15.00. Kuceritakan singkat garis besar jadwalnya ya. Hari
pertama dimulai dengan mengumpulkan pre
test yang telah dibagikan sebelumnya, pembahasan materi mulai bab 1 sampai
bab 8, dan demo. Demo tentang penanganan awal trauma (primary survey) ini perlu dicatat! Jangan terkesima pada instruktur
dan hanya ternganga, catat setiap tindakan dan perkataan instruktur karena itu patokan
saat ujian initial assessment
(praktek). Setelah materi dan demo, hari pertamaku ditutup dengan skill stasion
pada manekin.
Hari kedua dimulai dengan penghabisan materi bab 9
sampai 13, dilanjut demo secondary survey. Setelahnya ada marathon skill stasion,
diskusi mengenai triage dan pembahasan soal pretest.
Sorenya, aku berlumurkan bau kambing, dua jam bersama kambing. Satu kambing
untuk 4 orang peserta, kita masing-masing mencoba venous cutdown, diagnostic
peritoneal lavage, chest tube, needle and surgical cricotyroidotomy. Kambing
yang kita gunakan ini masih hidup, namun di general anestesi. Bagi yang tidak
tega, harap ditahan ya, demi latihan
Hari ketiga adalah full ujian. Jam 7 tet, kita
disuguhkan post test 40 soal dalam waktu 60 menit. Selanjutnya ada simulasi
ujian initial assessment selama 1 jam. Dari awal skill stasion kita dibagi
menjadi 8 kelompok, A-H, begitupun saat simulasi ini, kita dibagi menjadi 8
kelompok dan masing-masing mendapat kasus dan pembimbing yang berbeda. Aku
kelompok F, mendapat kasus KLL, multiple trauma dengan hematotoraks dan open
fraktur femur. Segera setelah selesai, aku dan kelompokku berburu soal kelompok
B. Kenapa? Karena soal dan pembimbing simulasi kelompok B yang akan menjadi
soal dan penguji kelompok F (tukerannya adalah A-E, B-F, C-G, D-H). Soal
kelompok B adalah post berantem, luka tusuk toraks belakang, curiga cardiac
tamponade dan perdarahan intraabdominal, wuih! Gimana cerita lengkap ujianku?
Tenang, artikel ini masih panjang
To be continued ya temans...